Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Meicky Shoreamanis Panggabean
Dosen

Dosen Universitas Pelita Harapan

Hegemoni Industri Sinema Indonesia

Kompas.com - 05/09/2022, 09:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

FILM adalah medium penting untuk mengisahkan cerita kultural dan politis. Melalui konstruksi narasi, film dapat menciptakan pedagogi publik.

Hooks (1996) mengatakan,“mungkin bukan maksud pembuat film untuk mengajari penonton apa pun, tetapi itu tidak berarti bahwa pelajaran tidak dipetik”.

Film adalah elemen soft power, sebuah alat hegemoni budaya yang bisa menghadirkan ide tentang apapun termasuk gagasan sosial politis seperti keadilan sosial. Salah satu contoh adalah November 1828 (1979).

Film Teguh Karya ini membenturkan nilai-nilai Jawa dan nilai-nilai kolonial Barat. Teguh menggambarkan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme Belanda selama Perang Jawa (1825-1830).

Sebagai sebuah produk budaya, film bisa berperan sebagai medium propaganda dan punya sifat hegemonik.

Perihal terakhir ini, kekuatan hegemonik, pernah disampaikan Antonio Gramsci (1891-1937). Ia mengatakan bahwa sebuah kekuasaan dapat diraih melalui kekerasan atau melalui persetujuan bersama.

Cara yang terakhir ini dipandang dapat dilakukan secara efektif jika pelaku, pihak yang berkuasa, menempuh jalur kebudayaan.

Pembicaraan tentang film sebagai alat propaganda akan membawa kita kepada Teori Kritis, teori yang dilahirkan oleh Institute for Social Research di Jerman sebagai sebuah kritik atas pemikiran Karl Marx.

Teori ini mengkaji fenomena sosial secara ilmiah dan kritis. Sebuah penelitian punya potensi untuk mengintervensi pembaca sehingga mereka bisa memiliki paradigma baru lalu mengubah praktik.

Dalam konteks tulisan ini, mereka yang berpotensi mengubah kesadaran penonton adalah para pembuat film. Kendaraan untuk melakukan revolusi kesadaran ini adalah kesenian.

Salah satu tokoh Teori Kritis, Adorno, berpendapat bahwa industri budaya menjual produk budaya sebagai komoditi dan sinema adalah sektor sentral industri budaya dan hal ini amat berkaitan dengan kekuasaan.

Oleh karena itulah, film punya kekuatan untuk jadi artikulator penguasa, menjadi alat diseminasi ideologi, dan mampu reproduksi kekuatan sosial yang dominan.

Hal ini terjadi karena kontrol dan dominasi terhadap massa adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh kaum kapitalis atau para pencipta industri budaya.

Kita bisa saksikan film Janur Kuning yang merepresentasikan Soeharto sebagai pejuang dalam perang gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman.

Menurut sejarawan Avi Adam, Soeharto diketahui tengah makan soto dengan anak buahnya saat serangan itu dimulai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film How to Make Millions Before Grandma Dies Tayang 15 Mei 2024 di Bioskop

Film How to Make Millions Before Grandma Dies Tayang 15 Mei 2024 di Bioskop

Film
Prilly Latuconsina Gugup Ikut Olahraga Lari Pertama Kalinya

Prilly Latuconsina Gugup Ikut Olahraga Lari Pertama Kalinya

Seleb
Bahagia Bertemu Penggemar, Lucas Ingin Kembali ke Jakarta dan Janji Berikan Performance yang Lebih Baik

Bahagia Bertemu Penggemar, Lucas Ingin Kembali ke Jakarta dan Janji Berikan Performance yang Lebih Baik

K-Wave
Ryu Joon Yeol Akhirnya Angkat Bicara soal Kontroversinya dengan Hyeri dan Han So Hee

Ryu Joon Yeol Akhirnya Angkat Bicara soal Kontroversinya dengan Hyeri dan Han So Hee

K-Wave
Pertama Kali Ikut Olahraga Lari, Prilly Latuconsina Turunkan Berat Badan hingga 8 Kilogram

Pertama Kali Ikut Olahraga Lari, Prilly Latuconsina Turunkan Berat Badan hingga 8 Kilogram

Seleb
Sengaja Kalah Games di Fancon Jakarta, Lucas Ketagihan Dance Bareng Penggemar

Sengaja Kalah Games di Fancon Jakarta, Lucas Ketagihan Dance Bareng Penggemar

K-Wave
Lucas Eks NCT Beberkan Makanan Indonesia Kesukaannya, Mulai dari Piscok hingga Nasi Padang

Lucas Eks NCT Beberkan Makanan Indonesia Kesukaannya, Mulai dari Piscok hingga Nasi Padang

K-Wave
Kata Sutradara Anggy Umbara soal Kontroversi Film Vina: Sebelum 7 Hari

Kata Sutradara Anggy Umbara soal Kontroversi Film Vina: Sebelum 7 Hari

Film
Awali Fancon di Jakarta, Lucas Eks NCT Sapa Penggemar Pakai Bahasa Indonesia

Awali Fancon di Jakarta, Lucas Eks NCT Sapa Penggemar Pakai Bahasa Indonesia

K-Wave
Beri Ucapan Selamat untuk Rizky Febian dan Mahalini, Marion Jola: Bucin For The Win

Beri Ucapan Selamat untuk Rizky Febian dan Mahalini, Marion Jola: Bucin For The Win

Seleb
Epy Kusnandar Ditangkap Kasus Narkoba, Istri: Maki-makilah Kami Sesuka Hati Kalian Sampai Puas

Epy Kusnandar Ditangkap Kasus Narkoba, Istri: Maki-makilah Kami Sesuka Hati Kalian Sampai Puas

Seleb
Cerita di Balik Cincin Pernikahan Mahalini dan Rizky Febian

Cerita di Balik Cincin Pernikahan Mahalini dan Rizky Febian

Seleb
Natasha Rizky Akui Banyak tolak Tawaran Main Film dan Sinetron

Natasha Rizky Akui Banyak tolak Tawaran Main Film dan Sinetron

Seleb
Leon Dozan Ungkap Kronologi Betharia Sonata Terserang Stroke Saat Acara Ultah Nia Daniaty

Leon Dozan Ungkap Kronologi Betharia Sonata Terserang Stroke Saat Acara Ultah Nia Daniaty

Seleb
Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Ada Jokowi hingga Para Jebolan Indonesian Idol

Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Ada Jokowi hingga Para Jebolan Indonesian Idol

Musik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com