Riri Riza membuat film Gie (2005) yang berkisah tentang perlawanan Soe Hok Hie terhadap pemerintahan Orde Lama serta awal pemerintahan Orde Baru.
Standar kecantikan yang menyiksa perempuan, yaitu harus langsing dan untuk itu mesti diet sehingga wajar bagi perempuan untuk tak bisa sepenuhnya menikmati hidup, direkonstruksi oleh Ernest Prakasa lewat Imperfect (2019).
Gie dinominasikan untuk 11 kategori Piala Citra dan meraih tiga di antaranya. Selain memperoleh penghargaan dari dalam negeri, Imperfect juga meraih Asian Academy Creative Awards.
Adorno berpendapat bahwa seni berbeda dari industri budaya. Seni mampu memberikan hal yang tidak diberikan oleh industri budaya: Pengalaman baru yang autentik dan bernilai.
Budaya pada akhirnya menjadi sebuah industri karena lebih mementingkan profit besar. Industri budaya telah membuat produk budaya jadi terlihat serupa. Nilai-nilai artistik seni direduksi menjadi nilai komersial.
Padahal menurut Adorno, seni adalah suatu bidang yang autentik dan imanen yang tidak dapat dijelaskan dengan referensi untuk sebuah tujuan, misalnya, lembaga politik, agama, atau ekonomi.
Lebih lanjut lagi Adorno mengatakan bahwa sebagai dampak kapitalisme, mereka yang melawan berpotensi akan mengalami kemiskinan.
Konsumen, para pekerja, karyawan yang digaji, petani, serta borjuis kecil, tidak dapat menolak gagasan apa pun yang ditawarkan kaum kapitalis kepada mereka (Khandizaji, 2019).
Pekerja seni di industri budaya dilukiskan Adorno seperti buruh pabrik yang bekerja sesuai dengan standar dan aturan dari pemilik modal.
Bagaimanapun, dari uraian di atas kita telah melihat bahwa sebagian sineas Indonesia mematahkan teori Adorno tersebut.
Mereka hidup layak secara ekonomi dan membuktikan bahwa seniman yang hidup dalam industri budaya bisa memiliki otentisitas dalam berkarya.
Mereka membuktikan bahwa mereka bukan hanya sosok-sosok yang hidup dari dunia film melainkan juga sosok-sosok yang menghidupi dunia film.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.