Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Kasus Tangmo Nida, Penyebab Kematian Diungkap hingga Foto Senyum Gatick dan Sand

Kompas.com - 28/04/2022, 10:15 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian artis Thailand, Tangmo Nida memasuki perkembangan terbaru.

Polisi mengungkapkan penyebab kematian artis yang ditemukan tenggelam di Sungai Chao Phraya akhir Februari lalu itu.

Serta ada enam terdakwa yang ditetapkan polisi.

Usai pengumuman terbaru kasus ini, manajer Tangmo, Idsarin Juthasuksawat (Gatick) dan teman Tangmo, Wisapat Manomairat (Sand) mengunggah foto yang lalu dikritik warganet.

Penyebab kematian

Konferensi pers digelar pada Selasa (26/4/2022) di markas besar Kepolisian Provinsi Daerah 1 di Bangkok.

Baca juga: Unggah Foto Tersenyum Usai Pengumuman Kasus Tangmo Nida, Sand dan Gatick Tuai Kritik

Kepala polisi Letnan Jenderal Jiraphat Phumphichit mengumumkan bahwa polisi telah mengesampingkan kecurigaan terjadi pembunuhan dalam kematian Tangmo Nida.

Mereka secara ambigu menyimpulkan bahwa kematian Tangmo disebabkan oleh "kecerobohan" seseorang di atas kapal.

"Tangmo tidak jatuh ke sungai karena kecerobohannya sendiri, tetapi ada seseorang yang kecerobohannya menyebabkan kematiannya," kata Jiraphat.

Polisi tidak mengidentifikasi tersangka yang bersalah. Dengan kata lain, kematian ini karena kecelakaan.

6 terdakwa

Polisi mendakwa lima teman artis bernama asli Nida Patcharaveerapongyang itu, yang ada di perahu dan seorang pria yang diduga melatih mereka.

Baca juga: Daftar 6 Orang Terdakwa Kasus Kematian Tangmo Nida

Keenam orang itu didakwa dengan berbagai pelanggaran, termasuk kecerobohan yang menyebabkan kematian, berbohong kepada polisi, dan menyembunyikan bukti.

mengumumkan dakwaan terhadap 6 tersangka dan menyajikan ringkasan penyelidikan mereka, menyatakan mengakhiri kasus ini.

Polisi berujar, hanya Sand sebagai tersangka yang menuturkan bahwa Tangmo telah pergi ke bagian belakang perahu untuk buang air kecil.

Tersangka lainnya tidak menyebutkannya kesaksian demikian.

Namun polisi tidak menyebut apakah klaim Sand benar atau salah, serta tidak pula menuduhnya memberikan pernyataan palsu.

Keenam terdakwa tersebut ialah Phaiboon Trikanjananun (Robert), Wisapat Manomairat (Sand), Nitas Kiratisoothisathorn (Job), Idsarin Juthasuksawat (Gatick), Peam Thamtheerasri (Em), dan pemilik perahu Tanupat Lerttaweewit (Por).

Foto Gatick dan Sand

Gatick dan Sand mengunggah foto tersenyum setelah polisi menggelar konferensi pers kemarin.

Baca juga: Polisi Resmi Umumkan 6 Terdakwa dan Penyebab Kematian Tangmo Nida

Sand mengunggah foto di Instagram @sandsandd yang memperlihatkan dirinya sedang duduk di dalam mobil bersama Gatick.

Mereka saling berpelukan dengan senyum cerah.

"Membesarkan hati satu sama lain. Tidak peduli apa yang orang katakan tentang kita, pada akhirnya, kebenaran akan melindungi kita.. Silakan berkomentar sesuka Anda," tulis Sand menyertai foto tersebut.

Ada netizen yang berkomentar dengan menyebutnya hampir tidak memiliki akal sehat.

Sand dengan tegas membalas komentar tersebut.

"Hampir tidak ada. Bisakah Anda memberi saya pendapat Anda? Dan apakah ada orang yang mengatakan bahwa orang tidak tahu tanpa mengetahui kebenarannya?", balas Sand.

Baca juga: Polisi Akan Segera Menutup Kasus Kematian Tangmo Nida

Komentar-komentar lainnya memempertanyakan hati Sand dan Gatick hungga menyinggung soal hukum karma.

Dengan konferensi pers kemarin, polisi telah menutup penyelidikan kasus Tangmo Nida.

Jaksa akan membacakan dakwaan terhadap keenam orang itu pada 27 Mei 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com