Tampil Botak di Oscar, Jada Pinkett Smith Didiagnosa Alopecia

KOMPAS.com- Kepala botak aktris Jada Pinkett Smith di Oscar sempat memicu kemarahan Will hingga menampar Chris Rock karena telah membuat lelucon atas kondisi istrinya.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Jada hingga dia menggunduli kepalanya?

Jada didiagnosis dengan Alopecia tahun 2018 dan sejak itu dia telah menghadapi tantangan kondisi tersebut dan secara terbuka menunjukkan bukti kerontokan rambut dengan percaya diri dan terus terang.

Desember 2021, Jada merilis sebuah video di Instagram untuk berbicara tentang kebotakan baru yang disebabkan oleh alopecia.

Baca juga: Will Smith Tampar Wajah Chris Rock di Panggung Oscar 2022, Kenapa?

Alopecia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kerontokan rambut yang drastis.

Video, yang ditonton lebih dari 2 juta kali itu menunjukkan Pinkett Smith yang tersenyum mengakui penemuan itu.

"Lihat garis ini di sini," kata Pinkett Smith, 50, sambil menunjuk ke kulit kepalanya.

"Sekarang ini akan menjadi sedikit lebih sulit bagi saya untuk disembunyikan, jadi saya pikir saya hanya akan membagikannya sehingga kalian tidak mengajukan pertanyaan apa pun — tetapi Anda tahu, mama akan menaruh beberapa rhinestones di sana, dan saya akan membuatkanku mahkota kecil," imbuhnya.

Baca juga: Reaksi Will Smith Usai Mendengar Perselingkuhan Istrinya

Seperti Pinkett Smith, banyak wanita kulit berwarna mengalami alopecia.

Menurut survei tahun 2016 terhadap 5.594 wanita kulit hitam, 47,6 persen responden mengatakan mereka mengalami kerontokan rambut.

Mayoritas responden yang mengalami kerontokan rambut tidak mencari bantuan dari profesional medis dan sering tidak terdiagnosis, menurut laporan tersebut.

Sebuah Studi Kesehatan Perawat yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan ada kemungkinan peningkatan alopecia areata pada wanita kulit hitam dan Hispanik dibandingkan dengan wanita kulit putih.

Pinkett Smith adalah salah satu wanita kulit berwarna yang telah berani berbicara terbuka tentang masalah kerontokan rambut karena menderita alopecia.

Dina Strachan, dokter kulit bersertifikat di Aglow Dermatology di New York City, mengatakan bahwa jenis alopecia yang umum pada wanita Afrika-Amerika termasuk traction alopecia, yang disebabkan oleh ketegangan pada rambut akibat gaya rambut dan ekstensi yang ketat.

Bentuk umum lain dari kerontokan rambut adalah central centrifugal cicatricial alopecia, atau CCCA, yang merupakan bentuk jaringan parut alopecia yang terjadi pada kulit kepala dan menyebabkan kerontokan rambut permanen.

Menurut sebuah studi tahun 2017 oleh Johns Hopkins Medicine, wanita kulit hitam yang memiliki CCCA mungkin berisiko lebih besar terkena fibroid, yang mungkin terkait dengan kecenderungan genetik, kata Stratchan.

Lupus diskoid, yang juga umum pada wanita Afrika-Amerika, dapat menyebabkan kerontokan rambut jaringan parut.

Meskipun tidak ada obat untuk alopecia, ada banyak perawatan yang tersedia. Sebagian besar pasien Strachan menggunakan steroid topikal atau injeksi untuk mengobati alopecia areata.

Dalam kasus yang lebih parah, beberapa pasien mungkin menggunakan inhibitor Janus kinase. Pilihan perawatan lain termasuk Rogaine, produk penumbuh rambut yang dijual bebas, obat antiinflamasi, dan plasma kaya trombosit, yang merangsang pertumbuhan rambut.

Jika pasien mengalami kerontokan rambut yang signifikan dan telah kehabisan pilihan lain, beberapa memilih transplantasi rambut, yang cocok untuk alopecia traksi, kata Strachan.

Selain makan makanan yang lengkap dengan protein yang cukup, Strachan menyarankan agar orang yang mengalami alopecia mendapatkan diagnosis dari dokter kulit bersertifikat yang dapat melakukan biopsi.

Lebih lanjut Strachan mengatakan, untuk wanita kulit hitam, penting bagi mereka untuk mencari dokter spesialis kerontokan rambut Afrika-Amerika, karena tidak semua orang memiliki keahlian yang sama.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Jada Pinkett Smith (@jadapinkettsmith)