Sementara Ganindra Bimo tidak ingin penampilannya sebagai bandar narkoba yang umum. Ia punya penggambaran tersendiri.
"Gue naikin berat badan dari 80 ke 96 kilogram," tutur Ganindra Bimo yang senang bisa makan apa saja tanpa perlu menjaga badan saat itu.
Selain berakting, Jefri Nichol ikut menyumbangkan ide saat cerita dikembangkan.
Alhasil, namanya ditulis dalam credit title.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Penayangan Film Jakarta vs Everybody Resmi Ditunda
"Sebenarnya aku cuma bantu lima persen doang, sisanya Mas Robby dan aku pun enggak nulis. Cuma waktu brainstorming, 'Kayaknya habis begini mending gini deh, Mas'. Cuma ikut ngayal gitu," jelas Jefri Nichol.
Jefri Nichol berujar sang sutradara berbaik hati memasukkan namanya sebagai penulis.
Sebagai suami istri, Wulan Guritno dan Ganindra Bimo juga terlibat adegan panas.
Kata Bimo, adegan suami istri itu bukan benar-benar dilakukan lalu difilmkan namun membuatnya hidup dengan "akrobat".
"Koreonya harusnya gimana gitu kan. At the end semuanya koreo(grafi)," jelas Ganindra Bimo.
Adapun Wulan Guritno mementingkan kenyamanan lawan mainnya.
"Kalau aku nyamannya harus wangi. Jadi sebelum melakukan, kita mandi," ungkap Wulan Guritno yang menegaskan tidak mandi berbarengan.
Jakarta vs Everybody pernah melenggang ke Festival Film Black Nights Tallinn ke-24 (Pimedate Ööde Film Festiva - POFF) 2020 dan tayang di Estonia pada tanggal 26 November 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.