Henry Golding Bicara Tentang Sekuel Crazy Rich Asians, Kapan?

KOMPAS.com- Tiga tahun usai dirilisnya Crazy Rich Asians, Henry Golding buka suara tentang sekuel film tersebut.

Pemeran Nick Young itu merasa dirinya sama seperti penggemar lainnya yang sudah menggila menunggu sekuel Crazy Rich Asians.

Dia tak sabar untuk melihat bagaimana cerita selanjutnya dari buku akan diangkat ke layar perak.

Dikutip dari E!, Henry memberikan kabar terbaru tentang tindak lanjut film 2018 yang sangat dinanti.

Baca juga: Sinopsis Crazy Rich Asians, Bagaimana Rasanya Jadi Kekasih Konglomerat Singapura?

"Saya selalu mengganggu (sutradara Jon M. Chu) tentang hal itu dan dia mengatakan hal yang sama setiap saat: Mereka mencoba mencari tahu tulisannya," katanya.

"Saya tahu mereka sedang mengerjakannya, tapi mudah-mudahan lebih cepat dari nanti," kata Henry.

Dengan pencabutan pembatasan Covid-19 di seluruh dunia, Henry mengatakan dia tidak sabar untuk kembali ke Singapura, di mana film tersebut pertama diambil.

Bagaimanapun, dia dan istrinya, Liv Lo Golding, adalah pelancong yang rajin yang sering membawa putri mereka yang berusia 11 bulan, Lyla, bersama mereka dalam perjalanan.

Baca juga: Keren, Iko Uwais Bintangi Film Snake Eyes Bareng Henry Golding

Mereka bahkan melakukan perjalanan ke Inggris tahun lalu ketika dia syuting Persuasion di lokasi dengan Dakota Johnson.

"Ini adalah kesempatan untuk pulang ke keluarga saya untuk pertama kalinya sejak Covid (dan) membawa Lyla," katanya tentang syuting adaptasi Jane Austen.

"Kami memiliki waktu yang paling menakjubkan dan Dakota fantastis dalam film ini," imbuhnya.

Crazy Rich Asians merupakan film komedi romantis tahun 2018 yang disutradarai Jon M.Chu.

Film itu dibuat berdasar novel dengan judul sama karya Kevin Kwan.

Lokasi syuting film antara lain di Singapura, Malaysia, New York.

Waktu itu, film ini meraih sukses besar. Dengan bermodal 30 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 429 miliar), mereka berhasil mengantongi untung lebih dari 238 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 3,4 triliun.