Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serial Layangan Putus Dibajak, MD Entertainment Lapor Polisi hingga Pihak WeTV Diperiksa sebagai Saksi

Kompas.com - 23/02/2022, 07:36 WIB
Baharudin Al Farisi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik kesuksesan Layangan Putus, serial yang disutradarai Benni Setiawan itu paling banyak mengalami pembajakan.

Country Head WeTV dan iflix Indonesia sekaligus produser eksekutif Layangan Putus, Lesley Simpson, mengatakan pembajakan tersebut paling banyak terjadi di Telegram.

Baca juga: Layangan Putus Dibajak, MD Entertainment Lapor ke Polda Metro Jaya

"Layangan Putus salah satu judul yang parah untuk pembajakannya. Bukan cuma parah, kita akan melihat ada dampak yang sangat direct merugikan dari sisi keuangan," kata Lesley Simpson saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Laporkan

Rumah produksi MD Entertainment melaporkan seseorang atau kelompok ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pembajakan serial Layangan Putus.

Kendati demikian, CEO MD Entertainment sekaligus produser Layangan Putus, Manoj Punjabi, tidak menjelaskan secara rinci siapa pelapor dan terlapor.

Baca juga: Rayakan Valentine, Serial Layangan Putus Bagi Hadiah Jalan-jalan ke Cappadocia

"Iya, benar (MD Entertainment melaporkan atas kasus dugaan pembajakan Layangan Putus)," tegas Manoj Punjabi kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Diperiksa

Lesley Simpson pada Selasa (22/2/2022) mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Dalam wawancara bersama awak media, Lesley Simpson tidak menjelaskan secara gamblang mengenai kasus tersebut.

Baca juga: Berlanjut dari Layangan Putus, Reza Rahadian dan Anya Geraldine Bakal Main Film Bareng

"Ada dugaan kasus terhadap pencurian materi digital," kata Lesley saat ditemui usai menjalani pemeriksaan, Selasa.

Kerugian besar

Lesley menganggap kasus ini serius karena merugikan banyak pihak, termasuk WeTV sebagai distributor.

Sebagai informasi, Layangan Putus merupakan serial hasil kolaborasi antara WeTV dan MD Entertainment.

Baca juga: Kenapa Kita Emosi dan Takut Usai Menonton Layangan Putus?

"Sangat besar (kerugiannya). Tapi kan angkanya harus dihitung dulu kerugiannya. Yang sudah pasti besar sekali karena ini produksi yang besar," kata Lesley.

"Nah sekarang malah dicemari, dibocorkan, dibajak, akhirnya pemirsa nontonnya bukan dari platform WeTV. Nontonnya dari tempat lain. Nah itu kan sangat merugikan," ucap Lesley melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com