Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Black Widow Dibajak Lebih dari 20 Juta Kali, Disney Dikabarkan Rugi Hingga Rp 8,6 Triliun

Kompas.com - 06/01/2022, 12:13 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

Sumber ScreenRant

JAKARTA, KOMPAS.com- Kabar terbaru menyebutkan film Black Widow merupakan salah satu film paling banyak dibajak tahun ini.

Disney juga dilaporkan kehilangan 600 juta dolar atau sekitar Rp 8,6 triliun dari Black Widow karena pembajakan.

Setelah tertunda selama satu tahun, Black Widow akhirnya tayang di bioskop pada 9 Juli 2021, serta tayang di Disney+ Premier Access di hari yang sama.

Black Widow mencetak akhir pekan pembukaan terbesar dari pandemi pada saat itu dengan 80 juta dolar atau sekitar Rp 1,1 triliun di dalam negeri dan tambahan 60 juta dolar atau sekitar Rp 863 miliar di Disney+.

Baca juga: Bioskop Dibuka, CGV Siapkan Film Black Widow hingga Blackpink: The Movie

Namun, film tersebut mengalami penurunan besar-besaran pada akhir pekan kedua di box office sebesar 68 persen.

Hanya dua minggu setelah dirilis, Black Widow dilaporkan sebagai film yang paling banyak dibajak di era pandemi.

Dikutip dari Screenrant, pada bulan Agustus Black Widow dilaporkan telah dibajak lebih dari 20 juta kali.

Dengan biaya Disney+ Premier Access menjadi 30 dolar atau sekitar Rp 423.038, diperkirakan angka 600 juta dolar pendapatan yang hilang hanya dari PVOD saja.

Pembajakan sebenarnya telah menjadi perhatian utama industri film selama bertahun-tahun.

Baca juga: Black Widow Puncaki Box Office Dunia pada Masa Pandemi

Tahun 2021 mungkin menjadi bukti utama manfaat jangka pendek dari rilis besar di bioskop dan PVOD mungkin tidak lebih besar daripada manfaat finansial jangka panjang dari menyimpan film secara eksklusif di bioskop.

Disney saat ini tidak memiliki rencana untuk rilis Disney+ Premier Access dalam waktu dekat.

Perlu diketahui, membuat Black Widow tersedia untuk streaming ketika masih di bioskop adalah langkah kontroversial.

Hal itu sempat mengakibatkan Scarlett Johansson mengajukan gugatan terhadap Disney.

Johansson mengklaim bahwa studio mengorbankan potensi box office film tersebut untuk meningkatkan jumlah layanan streaming Disney+, dan sekarang tampaknya klaim itu banyak benarnya.

Gugatan itu diselesaikan pada akhir September 2021 dan Johansson masih memproduksi film Tower of Terror untuk Disney serta proyek Marvel non-Black Widow lainnya.

Black Widow adalah film baru pertama dalam rencana Fase 4 Marvel Studios.

Awalnya film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 1 Mei 2020, tapi ditunda karena pandemi Covid-19.

Film ini mengambil latar antara peristiwa Captain America: Civil War dan Avengers: Infinity War dan menyempurnakan sejarah Black Widow.

Serta memperkenalkan karakter baru ke MCU, seperti Yelena Belova.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com