Sempat Ditahan karena Syuting Tak Berizin di Bali, Dita Karang hingga Hyoyeon SNSD Dikabarkan Telah Bebas

KOMPAS.com- Idol Kpop Hyoyeon SNSD, Bomi Apink, Dita Secret Number, dan mantan anggota I.O.I Im Nayoung, telah dibebaskan setelah menjalani penyelidikan di Bali.

Untuk diketahui, para pemain dan kru program KBS Pick Me Trip In Bali ditahan di Bali setelah pihak berwenang setempat mengetahui tim produksi sedang syuting tanpa izin yang sesuai.

News1 melaporkan pada tanggal 27 April 2024 (KST), sebagian besar pemain, kecuali mereka yang memiliki jadwal pribadi tambahan, sedang bersiap untuk kembali ke rumah.

Beberapa dijadwalkan masuk melalui Bandara Internasional Incheon pada pagi hari tanggal 27 April 2024.

Baca juga: Kronologi Hyoyeon SNSD hingga Bomi Apink Tertahan di Bali, Imbas Tak Punya Izin Syuting

Akun penggemar di X (sebelumnya Twitter) bahkan telah membagikan cuplikan Bomi di Korea.

"Bomi telah tiba di Korea dengan selamat!" tulis akun @bomi_mic.

Namun, para kru, termasuk direktur produksi yang bertanggung jawab—masih diselidiki atas tuduhan pembuatan film tanpa izin.

Denda yang dikenakan untuk pembuatan film tanpa izin dilaporkan sekitar 100 juta Won (sekitar Rp 1,17 miliar).

Baca juga: Tak Dapat Izin Syuting, Dita Karang Secret Number hingga Member SNSD Ditahan di Bali

Masih belum diketahui aktivitas syuting spesifik apa yang dianggap bermasalah.

Diberitakan sebelumnya, beberapa idol KPop yang menjadi pemain reality show My Way Package Season 2: Pick Me Trip In Bali ditahan di Bali karena syuting tanpa izin.

Tim dilaporkan telah mengeluarkan visa turis untuk para pemain dan kru.

Namun izin terpisah untuk keperluan pembuatan film diperlukan bagi orang asing.

Serta izin tambahan diperlukan untuk pengambilan gambar di lokasi tertentu termasuk beberapa cagar alam.

“Kami menerima kontak dari staf produksi yang mendampingi (para pemain) bahwa mereka seharusnya tiba di Korea pada (Jumat) pagi setelah menaiki penerbangan malam pada hari Kamis,” agensi Lim, Mask Studio, pada outlet media Osen.

“Kami terakhir menghubungi anggota staf (Jumat) pagi dan diberitahu bahwa mereka belum bisa kembali ke Korea," lanjutnya.