Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Denada Temani Anak Berobat di Singapura, Uang Pernah Sisa Rp 200.000

Kompas.com - 02/01/2022, 13:37 WIB
Cynthia Lova,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Denada tinggal di Singapura untuk menemani anaknya, Aisha yang menderita Leukemia atau kanker darah, menjalani pengobatan.

Dua tahun belakangan ini ia mengalami hal-hal berat. Sebab pekerjaan Denada terhenti akibat pandemi Covid-19.

Saat berbincang dengan Maia Estianty, Denada mengungkap bahwa uangnya di ATM pernah hanya tersisa Rp 200.000.

Baca juga: Jual Rumah hingga Mobil demi Pengobatan Anak di Singapura, Denada: Tidak Ada Kepahitan

"Iya (dicukupi) kayak ditolong. Ini akhirnya aku juga jadi cerita pernah dalam satu hari, satu hari itu uangku cuma ada Rp 200.000 enggak nyampai 20 dolar," ujar Denada dikutip Kompas.com di kanal YouTube MAIA AL EL DUL TV, Minggu (2/1/2022).

"Sementara 20 dolar di Singapura buat apa sih. Sementara kita ini, Aisyah harus treatment, harus ada pengeluaran. Dan enggak satu kali dua kali ini benar-benar enggak tahu gimana. Mama enggak tahu nih, walaupun akhirnya aku cerita di mana-mana, dia jadi tahu," lanjut Denada.

Baca juga: Kondisi Terkini Anak Denada yang Idap Leukemia, Sudah Bisa Sekolah

Hal-hal sulit yang dialaminya di Singapura ia simpan sendiri. Kesedihannya itu, hanya ia ungkapkan ke Allah.

"Aku enggak pernah cerita sama mama karena kasihan ya, aku enggak mau ngeberatin. Tapi enggak sekali dua kali kayak gitu. Orang dua tahun tinggal di sana tapi enggak ada penghasilan," ucapnya.

"Jadi kalau udah tahu begitu, aku udah enggak tahu mau ngapain, aku enggak ada teman ngobrol, enggak tanya siapa-siapa. Ya nangis aja sama Allah, minta tolong," kata Denada lagi.

Baca juga: Cerita Denada Saat Uang Tersisa Rp 200.000 dan Harus Tinggalkan Anak untuk Bekerja di Indonesia

Ia bersyukur doa-doa yang dilantunkannya ke Allah didengar.

Sebab saat masa-masa sulit itu, Denada selalu saja diberikan rezeki.

"Ada-ada aja (berkah), tiba-tiba besokannya itu ada orang perusahan dari sesuatu minta bantuin ngisi kelas zumba private lusa, minggu depan. Ada aja. Aku nangis-nangis sama Allah," ucap Denada.

"Makanya semenjak itu, aku sebagai orang yang tidak pernah berada dalam situasi itu untungnya aku selalu merasa Allah itu kasih dalam jiwaku itu, aku mau berjuang," tutur Denada.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com