JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemain, sutradara dan produser film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menghadiri media screening pemutaran film di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Pada kesempatan itu, Marthino Lio, Reza Rahadian hingga Sal Priadi berbagi cerita mengenai pengalaman mereka terlibat dalam film tersebut.
Di film garapan sutradara Edwin ini, Marthino Lio menjadi pemeran utamanya sementara Reza Rahadian sebagai pemeran pendukung.
Marthino Lio mengaku merasa deg-degan ketika harus berhadapan dengan Reza Rahadian yang dijuluki spesialis pemeran utama.
Sementara Sal Priadi yang menandai debut seni peran di film ini mengaku tegang sekaligus senang bisa bermain dalam film yang sama dengan para aktor dan aktris kawakan Tanah Air.
Berikut ini cerita lengkap para pemain film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Bagi Marthino Lio, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan bekerja sama pertamanya dengan sutradara sutradara Edwin dan dua produser dalam film ini, Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy.
"Pertama kali kerja sama Bang Edwin, Mbak Dede (Meiske Taurisia), Mas Zaidy, mereka semua sangat profesional," ucap Marthino Lio saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
"Ditambah lagi lagi kita syuting ada orang Jepangnya yang jelas ini pengalaman banget buat aku," sambung Marthino Lio.
Baca juga: Marthino Lio Dapat Pengalaman Baru Main di Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Hal menarik dalam Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah konsep yang diusung Edwin yakni berlatar belakang kehidupan pada akhir tahun 1980-an dan 1990-an.
Sehingga, bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Marthino Lio mengaku hal itu termasuk tantangan yang paling berat baginya.
"PR paling berat itu pas ngobrol itu pakai, kau, aku, kamu, pakai bahasa baku, bahasa lagu, tapi gimana caranya biar enggak kedengeran asing itu tantangan terbesar sih," ucap Marthino Lio.
Baca juga: Demi Karakter Ajo Kawir, Marthino Lio 5 Kali Bolak-balik Nyetir Jakarta-Yogyakarta
Karena itu, Marthino kerap berdiskusi dengan sutradara untuk menggambarkan bagaimana karakter dalam film tersebut.
Sementara Reza Rahadian telah terbiasa menggunakan bahasa baku ketika berakting dulu di panggung teater.
"Kalau soal pendekatan karakter berarti bahasa dulu ya, dari bahasanya saya merasa cukup beruntung bahwa keterlibatan di pangung teater itu memberikan pelajaran untuk mengolah bahasa baku," ucap Reza Rahadian.