Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Will Smith Akui Pernah Berencana Membunuh Ayahnya, Kenapa?

Kompas.com - 08/11/2021, 16:53 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Will Smith mengaku pernah berpikir untuk membunuh ayahnya, William Carroll Smith Sr, karena melihat sang ayah memukuli ibunya.

Bintang Hollywood berusia 53 tahun itu mengungkapkan hal itu dalam memoar barunya yang berjudul Will

Ada satu titik ketika dia memiliki pikiran ingin membalas dendam ibunya atas kekerasan yang dia saksikan.

Di memoar itu dia mengakui satu insiden yang terjadi di Philadelphia dan membuatnya terluka seumur hidup.

"Ketika saya berusia sembilan tahun, saya melihat ayah saya meninju ibu saya di sisi kepala begitu keras sehingga dia pingsan," tulisnya.

Baca juga: Bebas dari Konservatori Ayahnya, Britney Spears Akui Menangis Selama Dua Jam

"Saya melihat dia meludahkan darah. Saat itu di kamar tidur, mungkin lebih dari momen lain dalam hidup saya, telah menentukan siapa saya," lanjutnya.

Will mengakui bahwa dalam setiap pidato penerimaan yang telah dia selesaikan, dia mencoba memasukkan serangkaian permintaan maaf yang halus kepada ibunya karena gagal melawan ayahnya dan karena menjadi pengecut.

Will Sr dan Caroline Bright akhirnya berpisah ketika putra mereka masih remaja dan pasangan itu bercerai pada tahun 2000.

Smith menulis dalam memoarnya bahwa perasaannya terhadap ayahnya rumit.

Meskipun dia menggambarkan ayahnya sebagai pecandu alkohol yang kejam, dia menambahkan bahwa ayahnya juga selalu ada untuknya.

Baca juga: Pamer Cincin Unik, Britney Spears dan Sam Asghari Umumkan Pertunangan

Di setiap pertandingan, permainan, dan resital dan ada di setiap pemutaran perdana setiap film Will.

"Dia seorang pecandu alkohol, tapi dia sadar di setiap pemutaran perdana setiap film saya. Dia mendengarkan setiap rekaman. Dia mengunjungi setiap studio," tulisnya.

Bintang Men in Black ini menggambarkan bagaimana hari-hari tergelap antara dia dan ayahnya datang ketika ayahnya berjuang melawan kanker di tahun-tahun terakhirnya dan dia menjadi pengasuhnya.

Dia menjelaskan bagaimana pikiran-pikiran jahatnya untuk membunuh sang ayah muncul saat itu.

Merenungkan pikiran gelap, seperti saat mendorong ayahnya dari kamar tidur menuju kamar mandi dan dekat dengan tangga.

"Aku berhenti di puncak tangga," tulis Will.

"Aku bisa mendorongnya ke bawah, dan dengan mudah lolos begitu saja. Saat puluhan tahun rasa sakit, kemarahan, dan kebencian berlalu kemudian surut, aku menggelengkan kepalaku dan mulai mendorong Daddio ke kamar mandi," tulisnya.

William Sr meninggal pada tahun 2016 dan kehidupan pribadi putranya yang terkenal telah menjadi topik diskusi besar dalam beberapa tahun terakhir.

Terlepas dari rasa sakitnya terhadap sang ayah, Will mengatakan ayahnya tetap anugerah terbesar dalam hidupnya.

"Ayah saya menyiksa saya. Dan dia juga salah satu pria terhebat yang pernah saya kenal," tulis Smith.

"Dia adalah salah satu berkah terbesar dalam hidup saya, dan juga salah satu sumber rasa sakit terbesar saya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com