Dengan kondisi yang ada, akhirnya tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi.
Dokter Sardiana menduga penyebab pendarahan di otak Tukul terjadi karena hipertensi tak terkontrol.
Apalagi manajer Tukul, Rizky Kimon sempat menuturkan, bosnya tidak pernah melakukan medical check up.
"Yang tadi disampaikan Mas Kimon tidak pernah medical check up, jadinya tidak terdeteksi," tutur dokter Sardiana Salam.
Ketika memeriksakan diri sebelum menerima vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu pun tekanan darah Tukul sudah 160/100 mm/Hg.
Baca juga: Manajer Beberkan Kondisi Terkini Tukul Arwana
"Kemungkinan ini hipertensinya yang memang tidak diketahui jadi tidak terkontrol. Riwayat yang tidak terdeteksi inilah yang menyebabkan pecah pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan pendarahan di otak," jelas dokter Sardiana lagi.
Kini Tukul masih dirawat semi intensif di RS PON.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.