Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Susi Susanti dan A Man Called Ahok Buat Penonton di Bejing International Film Festival Terpukau

Kompas.com - 27/09/2021, 17:50 WIB
Cynthia Lova,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Susi Susanti: Love All ditayangkan di gedung bioskop Chao Art Center, Beijing, RRT (Republik Rakyat Cina) saat Beijing International Film Festival, Kamis (23/9/2021).

Sehari setelah film itu ditayangkan, film A Man Called Ahok juga diputar di gedung bioskop Chao Art Center, Beijing, RRT.

Dua film tersebut disaksikan oleh sejumlah kalangan pemerhati, distributor film di RRT, Dubes Djauhari Oratmangun, jajaran pejabat Kedutaan Besar RI di Beijing, para penggiat sinema, sutradara serta insan media di Beijing yang tertarik memasarkan film ini di platform online.

Semua yang hadir menonton dibuat terpukau atas kualitas dan alur cerita dari dua film tersebut.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengatakan, lewat film bisa dipahami bagaimana karakter dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa.

Baca juga: Daniel Mananta Berharap Film Susi Susanti: Love All Bisa Go International

Dengan penayangan film Indonesia di Beijing, ia berharap dapat meningkatkan silaturahmi hubungan antar dua negara.

“Agar merefleksikan hubungan kemitraan strategis komprehensif yang selama ini telah terbina,” ujar Djauhari Oratmangun dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Kemudian, ia berharap dengan penayangan dua film Indonesia itu semakin banyak film karya anak bangsa yang dapat dinikmati para penggemar film di RRT.

Pasalnya, RRT mengenakan kuota tahunan untuk penayangan film asing di layar lebar yang saat ini didominasi film-film barat.

“Harapannya bukan hanya film Susi Susanti: Love All dan A Man Called Ahok saja yang diputar di RRT, tetapi film Indonesia lainnya di masa mendatang, agar dapat dikenal luas oleh penikmat layar lebar di RRT,” tutur Djauhari.

Baca juga: Diganjar Piala Citra karena Film Susi Susanti, Laura Basuki: Aku Orangnya Pesimistis

Diketahui, film Susi Susanti: Love All diambil dari kisah nyata perjalanan hidup atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti, dalam meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona.

Film berdurasi kurang lebih dua jam itu memberi semangat inklusivitas, pengorbanan, dan bela negara.

Sementara, A Man Called Ahok adalah sebuah film nasional tahun 2018 yang disutradarai oleh Putrama Tuta.

Film itu diadaptasi dari buku A man called #Ahok: sepenggal kisah perjuangan & ketulusan karya Rudi Valinka.

A Man Called Ahok mengisahkan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Belitung Timur.

Baca juga: 5 Kategori yang Dimenangkan Oleh Film A Man Called Ahok di IBOMA 2019

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com