JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Ernest Prakasa beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa toko kelontong milik ibunya yang bernama Toko Baru harus ditutup.
Toko kelontong tersebut tentu punya kesan tersendiri di hati Ernest. Pasalnya, toko tersebut telah menjadi salah satu sumber pemasukan keluarganya sejak tahun 1985.
Lewat akun Instagram miliknya, Ernest Prakasa mengungkap alasan serta mengaku sedih dan lega atas tutupnya toko tersebut.
Berikut rangkuman Kompas.com.
Ernest Prakasa beralasan, toko ibunya itu sebenarnya telah alami kesulitan sejak tren e-commerce berkembang pesat.
“Sebenarnya sejak tren e-commerce, toko-toko kayak nyokap gue itu sudah semakin merasakan dampaknya. Gue bukan menghina, menyerang apa gimana, ya. Tapi memang eranya berubah, so it’s okay,” kata Ernest dalam tayangan IG TV akun @ernestprakasa, dikutip Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Ernest Prakasa Jelaskan Alasan Ibunya Tutup Toko Kelontong yang Berdiri sejak 1985
Suami Meira Anastasia ini menjelaskan, mulai dari situ, pendapatan toko kelontong ibunya mulai merosot.
Keadaan bertambah sulit saat memasuki masa pandemi akibat Covid-19. Toko kelontong tersebut semakin kehilangan pelanggan.
Ernest Prakasa mengaku sedih sekaligus lega saat Toko Baru harus ditutup.
“Di satu sisi gue sedih, di satu sisi lega dan lepas. Gue berpikir positif, kalau enggak ada Covid, ya mungkin nyokap gue enggak akan terbebas dari ini,” tutur Ernest Prakasa.
“Jadi, ya sudahlah. Sekarang nyokap gue bisa bangun siang, nanti kalau sudah enggak pandemi bisa liburan dan enggak harus tunggu lebaran,” ujar Ernest menambahkan.
Baca juga: Toko Kelontong Ibunya Ditutup, Ernest Prakasa Merasa Sedih Sekaligus Lega
Dari 1985, ibunda Ernest Prakasa sudah mengelola toko kelontong tersebut.
Oleh karenanya, bagi Ernest Prakasa, sudah saatnya sang ibu beristirahat.
Ernest Prakasa beranggapan, penutupan toko tersebut adalah salah satu cara agar ibunya bisa beristirahat atau tidak lagi bekerja keras.
Ernest Prakasa lantas membeberkan nasib para karyawan Toko Baru.