Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Sejarah Musik Rock dan Metal di Indonesia Bakal Diabadikan Lewat Dokumenter

Kompas.com - 30/03/2021, 17:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarah musik rock dan metal di Indonesia bakal hadir pada tahun ini lewat sebuah film dokumenter bernama Gelora Magnumentary: Saparua.

Film dokumenter garapan sutradara Alvin Yunata yang merupakan gitaris Teenage Death Star ini mengambil perspektif dari sebuah tempat di Bandung bernama Saparua.

Alvian mengatakan, Saparua menjadi saksi bisu sejarah pergerakan musik rock dan metal di Indonesia sejak 1970-an hingga akhir 1990-an.

Pasalnya, kata Alvian, di dalam tempat tersebut terdapat pergerakan komunitas yang akhirnya melahirkan banyak musisi rock dan metal di Tanah Air.

Baca juga: Titik Balik Iwan Fals di Industri Musik Tanah Air dan Perilisan Kembali Mata Dewa

Sam Bimbo, Arian13 (vokalis Seringai), Dadan Ketu (manajer Burgerkill), Eben (gitaris Burgerkill), Suar (eks vokalis Pure Saturday), dan lain-lain bakal mengisahkan Saparua dalam film dokumenter ini.

"Ini adalah sebuah jurnal dari sebuah gedung, yang kemudian sejak berdirinya dengan sengaja dialihfungsikan sebagai sarana panggung seni dan hiburan dari generasi ke generasi," kata Alvian dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/3/2021).

"Namun ada fenomena menarik di dekade terakhir sebelum gedung ini dinon-aktifkan, yaitu lahirnya sebuah generasi yang menjunjung tinggi kolektivitas di mana mereka bisa mengubah gedung ini bukan lagi menjadi sekadar gedung pertunjukan seni, namun lebih dari itu," kata Alvian melanjutkan.

Dia menjelaskan, etos kerja kolektif yang dimaksud seperti ruang tukar pikiran serta keluarga hingga bisa menjadikan Saparua sebagai tempat musik underground di Bandung.

Baca juga: Industri Musik Mengulik Titik Balik

Bagi Alvian, mereka yang tergabung di dalamnya hanyalah ingin berkarya melalui musik rock dan metal, bukan untuk mencari uang.

"Intinya, kami memang punya kesadaran untuk mendokumentasikan, terutama musik keras dan independen, mulai dari keterbatasan alat, dan lain-lain," kata Edy Khemod selaku Creative Director.

Menurut rencana, film dokumenter musik Gelora Magnumentary: Saparua bakal hadir pada Juni 2021 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadi Produser Film Horor, Deddy Corbuzier Simpan Rahasia dari Azka Corbuzier

Jadi Produser Film Horor, Deddy Corbuzier Simpan Rahasia dari Azka Corbuzier

Seleb
Muhammad Adhiyat Ungkap Kesamaan Karakternya di Dunia Nyata dengan Karakter Dilan

Muhammad Adhiyat Ungkap Kesamaan Karakternya di Dunia Nyata dengan Karakter Dilan

Film
Jadi Produser Malam Pencabut Nyawa, Deddy Corbuzier: Kalau Film Ini 'Dibully' Kelewatan

Jadi Produser Malam Pencabut Nyawa, Deddy Corbuzier: Kalau Film Ini "Dibully" Kelewatan

Film
Ammar Zoni Kembali Ajukan Permohonan Rehabilitasi di Kasus Narkoba Ketiga Kalinya

Ammar Zoni Kembali Ajukan Permohonan Rehabilitasi di Kasus Narkoba Ketiga Kalinya

Seleb
Ferdy Ardiansyah, Anak Sule yang Debut Akting di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Ferdy Ardiansyah, Anak Sule yang Debut Akting di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Film
Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai 2 Juta Penonton, Anggy Umbara: Semoga Penuh Manfaat

Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai 2 Juta Penonton, Anggy Umbara: Semoga Penuh Manfaat

Film
Deddy Corbuzier Debut Jadi Produser di Film Malam Pencabut Nyawa

Deddy Corbuzier Debut Jadi Produser di Film Malam Pencabut Nyawa

Film
Debut Akting di Dilan 1983: Wo Ai Ni, Ashel Eks JKT48 Ketagihan Main Film

Debut Akting di Dilan 1983: Wo Ai Ni, Ashel Eks JKT48 Ketagihan Main Film

Film
Jaga Privasi dan Kenyamanan Ji Chang Wook, Penjual Sate Tak Minta Foto Bareng dan Tanda Tangan

Jaga Privasi dan Kenyamanan Ji Chang Wook, Penjual Sate Tak Minta Foto Bareng dan Tanda Tangan

K-Wave
Sidharta Tata Ungkap Alasan Pilih Ratu Felisha sebagai Monster di Film Malam Pencabut Nyawa

Sidharta Tata Ungkap Alasan Pilih Ratu Felisha sebagai Monster di Film Malam Pencabut Nyawa

Film
Jenguk Epy Kusnandar, Karina Ranau Bungkam

Jenguk Epy Kusnandar, Karina Ranau Bungkam

Seleb
All-4-One Gelar Konser di Jakarta, Gaet Christian Bautista Jadi Openic Act

All-4-One Gelar Konser di Jakarta, Gaet Christian Bautista Jadi Openic Act

Musik
Bakal Tanggung Biaya Lahiran Mpok Alpa, Raffi Ahmad: Terserah Rumah Sakitnya Mau di Mana, yang Penting Sehat

Bakal Tanggung Biaya Lahiran Mpok Alpa, Raffi Ahmad: Terserah Rumah Sakitnya Mau di Mana, yang Penting Sehat

Seleb
Ada Adzam dan Bintang di Pernikahan Rizky Febian, Sikap Putri Delina Banjir Pujian

Ada Adzam dan Bintang di Pernikahan Rizky Febian, Sikap Putri Delina Banjir Pujian

Seleb
Lirik Lagu No Shade At Pitti, Lagu Baru dari The Chainsmokers

Lirik Lagu No Shade At Pitti, Lagu Baru dari The Chainsmokers

Musik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com