Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rilis Kartun BTS Jadi Korban Kekerasan, Perusahaan Kartu di AS Dikecam

Kompas.com - 18/03/2021, 09:54 WIB
Kistyarini

Editor

Sumber BuzzFeed

KOMPAS.com - Sebuah perusahaan kartu koleksi di AS, The Topps Company, mengungkap koleksi barunya yang bertema Grammy, Selasa (16/3/2021).

Koleksi bertema "The Shammy Awards" itu menampilkan karikatur para nomine Grammy, seperti BTS, Taylor Swift, Billie Eilish, Megan The Stallion, dan Harry Styles.

Yang menjadi kontroversi adalah pada kartunnya, BTS digambarkan dengan wajah penuh luka dan memar karena dihajar dengan trofi Grammy.

Baca juga: BTS Mendapat Anugerah Warga Negara Kehormatan di Shakopee, Minnesota

Kartu RM dan kawan-kawan itu diberi judul "BTS Bruisers".

Sifat karikatur BTS sangat berbeda dengan bagaimana artis-artis lain digambarkan.

Harry Styles misalnya, digambarkan ketakutan karena boa (syal bulu) yang dipakainya berubah menjadi ular besar yang hendak memangsanya.

Baca juga: Pernah Tolak Foto dengan BTS, Komedian Park Myung Soo Kini Menyesal

Kartun Harry Styles diberi judul "Harry Boa".

Sementara kartu Billie Eilish mendapat judul "Bouyant Billie", yang menggambarkan penyanyi remaja itu berdiri di sebuah mobil yang akan tenggelam.

Kartun BTS itu membuat marah para penggemar BTS dan sejumlah pihak lain karena menggambarkan kekerasan sedangkan kartun artis lain bersifat lucu.

Baca juga: BTS Rebut Lagi Rekor Guinness World Records Berkat Lagu Dynamite

Kartun itu muncul setelah kemarahan penggemar BTS, yang biasa disebut ARMY, yang menuduh produser Grammy Awards mengeksploitasi BTS untuk menaikkan rating acara tersebut.

Kartun BTS itu juga dianggap tidak sensitif di tengah masalah Asian Hate, kekerasan terhadap warga keturunan Asia, yang saat ini sedang marak di Amerika Serikat.

Sebagian besar orang menganggap kartun itu sebagai bentuk dukungan terhadap kekerasan kepada warga Asia di AS.

Baca juga: Gagal di Grammy, Kritikus Musik Sebut BTS Berhasil Catat Sejarah Baru Kpop

Kartu stiker edisi "The Shammy Awards" itu diungkap pada hari yang sama dengan serangan terhadap sederet spa di Atlanta, Selasa.

Serangan yang menewaskan delapan orang, enam di antaranya warga keturunan Asia, itu dilakukan oleh pemuda 21 tahun.

Menurut Los Angeles Times, survei California State University San Bernardino terhadap kepolisian di 16 kota besar di AS mencatat total 122 kejahatan anti-Asia sepanjang 2020, naik 149 persen dari 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com