Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halsey, Max, dan Lauv Kecam Radio Jerman yang Hina BTS

Kompas.com - 27/02/2021, 17:56 WIB
Kistyarini

Editor

Sumber Soompi

Dia juga membandingkan boyband asal Korea Selatan itu dengan virus corona, dengan mengatakan "virus yang diharapkan segera ada vaksinnya".

"Saya tidak ada masalah dengan Korea Selatan, Anda tidak bisa menuduh saya xenophibia hanya karena boyband itu dari Korea Selatan. Mobil saya dari Korea Selatan. Itu mobil paling keren," kata Matthias Matuschik lebih lanjut.

Dia menambahkan hukuman yang tepat untuk BTS karena menyanyikan "Fix You" adalah "berlibur di Korea Utara selama 20 tahun".

Baca juga: Bocoran Lagu BTS di MTV Unplugged Buat Heboh, Ada Lagu Coldplay

Komentar itu sontak mengundang reaksi para penggemar BTS atau yang biasa disebut ARMY dari seluruh dunia.

Mereka menuntut permintaan maaf dari radio Bayern3, tempat Matthias Matuschik bekerja.

Dilansir Associated Press, protes penggemar itu diramaikan dengan tagar #Bayern3Racist, #Bayern3Apologize, dan #RassismusBeiBayern3 yang berarti "rasisme di Bayern3.

"Rasisme bukan pilihan," tulis warganet pengguna akun @Vroseeeee1 dalam empat bahasa, yakni Inggris, Jerman, Korea, dan Spanyol.

Kecaman terhadap ucapan Matuschik tidak hanya datang dari penggemar BTS maupun warga Korea Selatan.

Warganet Jerman dan beberapa negara lain juga mengecam komentar penyiar tersebut.

"Saya tahu radio mana yang tidak akan saya dengarkan lagi. Selamat tinggal Bayern3," tulis akun @fairesvmns di Twitter dalam bahasa Jerman.

"Saya tidak membutuhan rasisme dalam bentuk seperti ini di 2021," lanjut warganet tersebut.

Banyak warga keturunan Korea Selatan mengutarakan kekhawatiran komentar penyiar itu bisa menyulut kekerasan terhadap warga keturunan Asia yang sudah muncul di banyak negara.

Radio Bayern3 segera meminta maaf. Radio tersebut mengakui ucapan Matuschik telah melewati batas.

Namun Bayern3 mengatakan Matuschik tidak berniat menghina atau bersikap rasialis terhadap BTS.

Menurut radio itu Matuschik bukan orang yang rasialis. Dia justru aktif menentang xenophobia dan rasisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com