Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Band KotaK dan Eksistensinya di Industri Musik Tanah Air

Kompas.com - 08/01/2021, 11:59 WIB
Firda Janati,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup band papan atas Tanah Air, KotaK, masih menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia.

Meskipun pernah mengalami pergantian personel, grup band jebolan ajang pencarian bakat The Dream Band itu tetap aktif meluncurkan karya baru mereka.

Saat menjadi bintang tamu di konten YouTube Gritte Agatha, KotaK menceritakan eksistensinya di belantika musik Tanah Air yang dimulai sejak 2004.

Baca juga: 16 Tahun Berkarya, KotaK Utamakan soal Komunikasi

Kompas.com telah merangkum sebagai berikut.

Pergantian vokalis dengan karakter suara berbeda

Vokalis KotaK pertama, Julia Angelia Lepar atau akrab dikenal Pare memutuskan untuk hengkang pada 2006.

Pada tahun 2007, Tantri Syalindri Ichlasari mengantikan posisi Pare sebagai vokalis KotaK.

Gitaris KotaK, Mario Marcella atau Cella, menuturkan antara Pare dan Tantri memiliki karakter yang berbeda.

Ketika terpilihnya Tantri sebagai vokalis yang baru, kata Cella, genre musik KotaK bisa menjangkau pendengar yang lebih luas selain pecinta musik Rock.

"Di saat masuknya Tantri, mungkin KotaK bisa terbilang lebih universal. Bisa ke Modern Rock agak Pop, ada macam-macam gitu, jadi semuanya kena," ujar Cella.

Dibalik terpilihnya Tantri sebagai vokalis

Tantri mengatakan, dia bertemu dengan band KotaK karena mengikuti ajang pencarian bakat yang sama, yakni The Dream Band.

"Jadi, aku tuh juga ikutan Dream Band tapi di tahun selanjutnya mewakili Ares nama bandnya, karena kebetulan KotaK 2004, aku 2005," ujar Tantri.

Tantri ikut audisi

Setelahnya, kata Tantri, dia mengikuti audisi untuk menjadi vokalis pengganti usai vokalis pertama KotaK keluar.

Penyanyi berusia 31 tahun itu berhasil mengalahkan 28 kandidat lainnya dan terpilih menjadi vokalis band KotaK.

"28 orang, akhirnya ya terpilih (jadi vokalis)," ujar Tantri.

Alasan pilih Tantri

Sebagai personel yang ada dari awal terbentuknya KotaK pada 2004, Cella mengungkapkan alasan KotaK memilih Tantri sebagai vokalis baru.

Cella menginginkan karya-karya yang dihasilkan KotaK dapat menjangkau pendengar musik yang lebih luas selain Rock.

"Karena mungkin mengacu kepada KotaK pengin lebih luas lagi dalam hal maksudnya pengin merambah musik yang lebih luas lagi, rock, tapi yang lebih luas lagi, bisa diterima kemanapun gitu," kata Cella.

Tantri sempat ragu gabung KotaK

Tantri menuturkan pernah merasa ragu gabung KotaK karena kehadirannya untuk menggantikan posisi vokalis yang sebelumnya.

Saat bergabung, ia dilema memilih untuk mengikuti karakter vokalis sebelumnya atau membawakan karakter sendiri.

Akhirnya, setelah melalui banyak latihan dan adaptasi dengan KotaK, Tantri memutuskan untuk membawakan karakter vokalnya sendiri.

"Membawakan karakter sendiri untuk bisa mengembangkan musik KotaK," tutur Tantri.

Utamakan komunikasi

Band yang terbentuk sejak 2004 ini memetik pelajaran berharga usai salah satu personel mereka, Posan Tobing (drummer), memutuskan untuk hengkang.

Masalah dan ujian tak akan pernah lepas dalam karier mereka. Sebab itu, Tantri menuturkan bandnya selalu mengedepankan soal komunikasi.

"Kalau misalkan lagi berantem, lagi mendem sesuatu, ya mending diomongin gitu akhirnya komunikasi balik lagi," kata Tantri.

Pernah terpikir tambah personel

Kini hanya bertiga, Cella mengaku bandnya pernah ingin menambah satu personel.

"Kalau cari personel lagi sempat kepikiran ya dulu, cuma ternyata semakin ke sini kok semakin nyaman bertiga," Cella.

Selain karena nyaman bertiga, Cella juga memikirkan soal honor yang akan terbagi jika menambah personel.

"Pembagianya lebih besar. Lebih besar bertiga, kalau berempat wah dikurangin dong nih," ujar Cella berkelakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com