Cerita Pembuatan Film Dokumenter Seventeen, Ifan: Endingnya Dikasih Tuhan

JAKARTA, KOMPAS.com – Peristiwa tsunami Tanjung Lesung tahun 2018 yang merenggut nyawa tiga personel Seventeen dibuat menjadi sebuah film dokumenter berjudul Kemarin.

Film yang disutradarai Upie Guava ini memuat footage yang menceritakan kisah Seventeen selama hampir 20 tahun berkarya hingga detik-detik mereka terkena musibah tsunami.

Kepada Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama, Ifan, vokalis Seventeen menceritakan proses pembuatan film tersebut.

“Jadi, sebelum kejadian (tsunami), November 2017 kita meeting. Karena di Januari 2018, itu ulang tahun Seventeen yang ke-20," ungkap Ifan dikutip Kompas.com lewat kanal YouTube Ussy Andhika Official, Selasa (8/12/2020).

"Kita bilang, kita bikin film dokumenter yuk, buat ulang tahun Seventeen ke-20. Oke fix kumpulin footage video,” ujar Ifan melanjutkan.

Baca juga: Pertama Kali Tahu Dylan Sahara Meninggal, Ifan Seventeen: Jangan sampai Gue Gila

Namun, menurut Ifan, kala itu timnya bingung menentukan akhir film dokumenter tersebut agar menarik.

"Kita dua kali meeting enggak ketemu endingnya, apa perayaan yang dikasih di ending film atau sebuah pencapaian agar jadi menarik,” ujar Ifan.

Oleh karenanya, film dokumenter tersebut tidak bisa dilanjutkan karena Seventeen mengalami musibah.

Hingga akhirnya, musibah tsunami Desember 2018 menjadi akhir kisah untuk film dokumenter tersebut.

“Ternyata Desember itu kejadian, dan itu adalah ending yang dikasih sama Allah,” tutur Ifan dengan nada sedih.

Mendengar cerita Ifan Seventeen, Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama mengaku langsung merinding.

“Gila, bisa kayak gitu, gue langsung merinding,” ujar Ussy Sulistiawaty.

Sebagai informasi, film Kemarin telah rilis sejak 3 Desember lalu dan merupakan karya rumah produksi Mahakarya Pictures.

Film Kemarin disutradarai oleh Upie Guava dan skenarionya ditulis oleh Whisnu Surya.

Baca juga: Ifan Seventeen Berharap Film Kemarin Jadi Titik Balik Kembalinya Penonton ke Bioskop