Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Ikut Lenong, Haji Bolot: Sering Enggak Dibayar, tapi Senang

Kompas.com - 24/11/2020, 12:21 WIB
Firda Janati,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak senior Haji Bolot menceritakan, saat baru mulai belajar melenong tahun 1964.

Setelah berhenti bekerja sebagai buruh di pelabuhan Tanjung Priok, Haji Bolot mulai belajar kesenian dengan melenong.

"Belum melenong, pulang dari pelabuhan tahun 1962, 1963, pulang. 1964 mulai ngikut-ngikut belajar ngelenong," ujar Haji Bolot, dikutip dari kanal YouTube Komeng Info, Selasa (24/11/2020).

Haji Bolot bercerita, saat itu dia belajar melenong bersama rekan-rekannya.

Kata pelawak bernama asli Muhammad Sulaeman Harsono itu, dia kerap tidak dibayar saat awal melenong.

"Sama teman-teman, banyak. Ada yang punya grup, seringan enggak ada bayaran, tapi senang," tuturnya.

Baca juga: Haji Bolot Cerita Masa Lalu, Pernah Jadi Buruh Pelabuhan Dibayar Rp 20

Kendati demikian, Haji Bolot tetap menekuni pekerjaannya itu hingga akhirnya pada tahun 1992 mulai ada harapan baru.

Pelawak berusia 78 tahun itu mulai mengisi acara di televisi dan namanya semakin dikenal orang.

"Bukan hobi, untuk menenangkan pikiran lah kita. Akhirnya, tahun 1992 baru main di televisi," ujarnya.

Haji Bolot lantas mengungkapkan alasan melenong awalnya untuk menghilangkan penat dan menghibur diri.

Baca juga: Kisah Hidup Haji Bolot dari Buruh Pelabuhan hingga Punya 142 Kontrakan

"Iya tadinya mah kita menghilangkan ini aja, kan tahu sendiri kerjaan di Priok gimana. Kita insaf, kita ikut seni," ujarnya.

Mendengar masa lalu Haji Bolot, Komeng mengingat cerita pelawak senior Malih Tong Tong yang memulai kariernya sebagai kuli bangunan.

"Berarti kebanyakan enggak langsung ya, Beh (Haji Bolot), dari bawah. Bang Malih dari kuli bangunan, jadi enggak bisa ditebak ya, Beh," ujar Komeng.

Baca juga: Dulu Jadi Buruh Pelabuhan, Haji Bolot Kini Punya 142 Kontrakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com