JAKARTA, KOMPAS.com - Butuh waktu tujuh tahun setelah bebas, bagi artis Maria Eleanor atau Lidya Pratiwi untuk akhirnya berani muncul ke publik.
Bukan sembunyi, Perempuan yang dulu bernama Lidya Pratiwi ini ingin tetap menjalani kehidupan seperti orang pada umumnya.
Diketahui, mimpi dan karier yang dibangun Lidya Pratiwi hancur begitu saja ketika terseret kasus pembunuhan model Naek Gonggom Hutagalung di tahun 2006 silam.
Seperti apa kehidupannya yang sebenarnya ketika namanya terseret dalam kasus pembunuhan yang dilakukan ibu serta pamannya itu hingga sekarang.
Brikut rangkuman kisahnya dirangkum dari video di kanal YouTube Feni Rose Official.
Maria Eleanor, mengaku sempat mengalami trauma untuk melihat atau bahkan mendengar penginapan Putri Duyung Cottage.
Trauma itu dirasakannya sejak terseret kasus pembunuhan model Naek Gonggom pada 2006 yang terjadi di kamar tongkol 59 Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara.
"Dulu enggak mau dengar, enggak mau lihat," kata Maria Eleanor.
Baginya, dulu sebelum peristiwa itu terjadi, Putri Duyung adalah tempat yang menyenangkan yang biasa digunakan keluarga besarnya berkumpul.
"Putri Duyung itu tempat liburan sekeluarga besar, dari kecil, kebiasaan kami liburan. Jadi bukan tempat yang seram, aneh atau mencurigakan, familiar," kata artis 33 tahun itu.
Baca juga: Terseret Kasus Pembunuhan, Maria Eleanor Sempat Trauma Dengar Nama Putri Duyung Cottage
Menjadi pengacara yang sempat menangani kasusnya, Maria Eleanor yang ketika itu masih berusia belasan tahun bersyukur dipertemukan dengan Hotman Paris.
Pengacara kondang itu yang membuatnya menjadi terlihat tegar ketika bertemu banyak orang.
"Abang (Hotman) sih kayak tentara tahu enggak. 'Lu jangan gini, jangan nangis,' galak, abang galak," tutur Maria Eleanor.
Jika dulu tidak ada Hotman, Maria Eleanor mengaku, mungkin dirinya akan menjadi orang yang mudah menangis.
Oleh karenanya, bagi Maria dukungan Hotman Paris sangat besar saat itu.
Baca juga: Ungkap Peran Hotman Paris dalam Kasusnya Dulu, Maria Eleanor: Kayak Tentara, Galak