Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Hidupnya, Giring Cerita Proses Terciptanya Lagu Laskar Pelangi

Kompas.com - 17/09/2020, 18:31 WIB
Rintan Puspita Sari,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lagu "Laskar Pelangi" disebut Giring Ganesha sebagai salah satu lagu yang mengubah hidupnya.

Lagu yang menjadi soundtrack film dengan judul sama itu menjadi awal permintaan Giring pada pihak label untuk diizinkan membuatkan sebuah soundtrack film.

Apalagi, setelah Giring mendapatkan tawaran langsung dari Mira Lesmana.

"Saya biasanya jarang, naggih ke Musica saya mau ini mau itu," ujar Giring yang langsung meminta izin untuk diperbolehkan membuat soundtrack film Laskar Pelangi karena sudah jatuh cinta pada bukunya.

Kepada Helmy Yahya, Giring menceritakan semua bermula dari hadiah buku dari ibunya karena merasa sang anak terkena star syndrome.

Baca juga: Giring Ganesha, Sedari Dini Dipersiapkan Partai untuk Menjadi Presiden

Sang Ibunda memberikan buku tersebut pada Giring untuk mengingatkan agar anaknya pandai bersyukur, terlebih dengan ketenaran dan uang yang dimiliki saat itu.

"'Nih baca nih buku, ini anak-anak di Belitung, enggak punya uang, tapi punya mimpi besar dan selalu bersyukur. Kamu udah anak band, duitnya banyak, belagu lagi, sekarang enggak bersyukur, baca,'" kata Giring menirukan ucapan ibunya.

Dikutip dari vlog Helmy Yahya Bicara, Kamis (17/9/2020), Giring kemudian membaca buku tersebut dan menangis setelah menyelesaikan buku keduanya Sang Pemimpi.

"Aku enggak bohong, nangis aku bang," kata Giring.

Sejak saat itu, Giring bertekad akan membuatkan soundtrack apabila buku tersebut diangkat ke layar lebar.

Keberuntungan berpihak padanya, Mira Lesmana tiba-tiba menghubungi dan meminta Nidji mengisi soundtrack film Laskar Pelangi.

"Kata-kata pertama yang keluar adalah 'Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia'," kenang Giring ketika begitu mudah menemukan kata-kata pertama untuk lagunya.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Giring Ingin Terapkan Belajar Gratis

"Habis itu baru kita kulik barulah '/berlarilah tanpa lelah/ sampai engkau meraihnya/'. Karena waktu bikin kata-kata itu saya langsung di kepala saya kepikiran anak-anak Laskar Pelangi berlari di jalan, di savana," kata Giring yang membayangkan adegan tersebut.

"Padahal saya belum lihat filmnya sama sekali, belum baca script-nya," jelas Giring.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com