JAKARTA, KOMPAS.com - Ngenest merupakan film komedi asal Indonesia yang rilis pada 2015.
Cerita dalam film ini diadaptasi dari memoar karya stand-up comedian, Ernest Prakasa.
Dalam film berdurasi 95 menit ini, Ernest bertindak sebagai sutradara, penulis naskah, dan juga pemeran utama.
Ngenest bercerita tentang keresahan Ernest (Ernest Prakasa) sebagai anak minoritas yang terlahir dari keturunan etnis Tionghoa.
Baca juga: Sinopsis Film Live Action Mulan, Kisah Heroik Mulan Selamatkan Nyawa dan Martabat Ayahnya
Kisah bermula ketika Ernest remaja (Kevin Anggara) masuk sekolah dasar.
Karena fisiknya yang terlihat berbeda dari teman-temannya, dengan mata sipit dan kulit putih, Ernest sering dirundung teman-temannya.
Ernest mencoba mengatasi masalah ini dengan bergabung dalam geng para perundung dan cara ini pun berhasil, ia tak lagi jadi korban perundungan.
Namun, keresahan muncul kembali ketika Ernest dengan berat hati harus ikut merundung anak keturunan Tionghoa lainnya.
Baca juga: Sinopsis Film Belok Kanan Barcelona, Cinta Terpendam di Antara Empat Sahabat
Merasa trauma dengan masa lalunya, Ernest dewasa (Ernest Prakasa) bertekad mengubah nasib anak cucunya kelak agar tak perlu merasakan apa yang ia rasakan saat remaja.
Ernest mencoba merealisasikan tekadnya ini dengan menikahi gadis pribumi agar anaknya kelak tak terlahir dengan fisik seperti dirinya.
Beruntung saat masuk kuliah, Ernest jatuh cinta pada gadis keturunan Jawa-Sunda bernama Meira Anastasia (Lala Karmela) yang kebetulan juga seiman dengan dirinya.
Baca juga: Sinopsis Film Stip & Pensil, Kisah Empat Sahabat Keluar dari Zona Nyaman
Segala cara dilakukan Ernest untuk mendekati Meira hingga Meira pun jatuh hati padanya.
Sayangnya, hubungan mereka harus menghadapi tantangan ketika ayah Meira (Budi Dalton) tahu bahwa Ernest adalah keturunan etnis Tionghoa.
Ayah Meira memiliki masa lalu buruk dengan etnis ini sehingga melarang Meira berhubungan dengan Ernest.
Baca juga: Sinopsis Film Hangout, Misteri Undangan Misterius yang Mengancam Nyawa
Setelah melalui berbagai perjuangan, Meira dan Ernest akhirnya direstui dan mereka pun menikah.