Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradara Fajar Nugros Didapuk Jadi Juri ISFF 2020

Kompas.com - 02/09/2020, 17:39 WIB
Tri Susanto Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - INDODAX kembali menggelar festival film pendek Indodax Short Film Festival (ISFF) 2020.

INDODAX telah menunjuk dua orang sutradara ternama di Indonesia yaitu Fajar Nugros dan Anjas Maradita sebagai juri.

Baca juga: Kembali Digelar Tahun Ini, ISFF Usung Tema Optimis

Tahun ini, INDODAX mengangkat tema “optimis” yang bertujuan untuk mengajak anak bangsa bangkit lewat karya.

Kedua juri menilai, tema tersebut sangat cocok untuk momen saat ini untuk membangkitkan semangat anak muda di tengah pandemi COVID-19.

Kedua juri tersebut masih menunggu film pendek karya anak bangsa untuk ikut ISFF sampai 10 Oktober 2020.

Baca juga: Festival Film Venice 2020 Umumkan Line-up Terbarunya

Momen festival ini juga bertepatan dengan beberapa judul film ternama karya anak dalam negeri yang akan diluncurkan secara online.

Fajar Nugros mengatakan, "optimis" merupakan tema yang tepat di tengah wabah yang melanda dunia.

Dia berharap peserta dapat mengirimkan pesan yang baik untuk membangkitkan semangat masyarakat.

Baca juga: Marcella Zalianty Umumkan Indiskop Gelar Festival Film Perdana secara Online

“Optimis adalah tema yang tepat saat ini di tengah wabah yang melanda dunia. Saya berharap peserta ISFF 2020 bisa merekam situasi dan kegelisahaan, serta semangat optimisme di tengah cobaan berat ini dalam karya-karya mereka,” kata Fajar.

Fajar juga membocorkan beberapa kriterianya dalam penilaian.

Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi catatan penting agar film yang dihasilkan peserta memiliki kualitas yang baik, sehingga bisa menginspirasi masyarakat nantinya.

Baca juga: Festival Film Indonesia 2020 Tetap Digelar 5 Desember

“Kesesuaian tema yang terasa jelas dari konten cerita buat saya adalah yang utama, berikutnya adalah bagaimana peserta mempresentasikan karyanya, di tengah keterbatasan, dan era teknologi ini, presentasi sudah menjadi penilaian yang tidak sepele lagi,” kata Fajar Nugros.

Anjas Maradita mengatakan, ada dua aspek yang menjadi penilaiannya. Pertama, aspek pencitraan.

Aspek ini menitikberatkan bagaimana cerita dibangun, seberapa baik cerita disajikan sesuai dengan tema serta bagaimana alur film dibuat agar membuat penonton nyaman.

Baca juga: Menyerah, Festival Film Cannes Batal Digelar Mei karena Virus Corona

“Kedua, ada aspek teknis. Yaitu meliputi kualitas gambar, pencahayaan, suara serta bagaimana peserta men-deliver filmnya agar nyaman ditonton secara aspek audio-visual,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com