Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbak Icha Kur, Tantangan 3 Menit dan Berpikir Berbeda

Kompas.com - 02/08/2020, 07:44 WIB
Andika Aditia,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Tanpa banyak bicara, jempol saya terus mengetik berita yang telah ditugaskan.

Sejak saat itu, saya enggan untuk sarkas kepadanya, khawatir ditanggapi serius.

Bukan perkara mudah, pada saat target kinerja baru ditetapkan dengan empat reporter di kanal Entertainment, termasuk saya, untuk mengejarnya.

Tetapi, demi menjawab tantangan baru, saya dan rekan-rekan bekerja semaksimal mungkin.

Baca juga: Kurniasari Aziza di Mata Ahok

Hadiah kejutan

Hingga suatu hari, selang tiga bulan setelah ia memimpin kanal, saya dan rekan-rekan reporter lain diminta datang ke kantor.

Lewat telepon, Mbak Icha Kur bilang “mau ada makan-makan”.

Benar saja, setelah saya dan rekan-rekan datang sudah banyak hidangan untuk kami santap bersama sekaligus membangun keakraban.

Yang membuat saya tak menyangka, ternyata pada saat itu, bukan hanya sekadar mengakrabkan diri, tetapi juga memberi apresiasi kepada reporter yang giat.

Saya sedikit kaget Ketika Kurnia Sari Aziza dan editor lain sudah menyiapkan beberapa hadiah untuk reporter yang giat.

Saya, saat itu, ternyata mendapat apresiasi atas produktivitas saya sejak ia memimpin kanal Hype.

“Ini buat Dika, selamat,” kata Kurnia Sari Aziza.

Setelah saya buka, saya diberikan kemeja kasual berwarna hijau lumut yang pas untuk saya kenakan.

Bahkan, kemeja yang diberikan itu, saya simpan baik-baik, jarang saya pakai dengan alasan agar awet. Hal yang jarang saya lakukan sebelumnya.

Sementara, rekan saya Ira Gita Natalia Sembiring mendapat satu set alat make up, salah satunya lipstik berwarna gold, yang kelak jadi bahan candaan antar reporter Hype karena warnanya yang mentereng.

Sejak saat itu, saya mendapat sebuah insight baru akan Kurnia Sari Aziza dan juga tim.

Saya sadar, apa yang ia lakukan adalah memang untuk menggenjot tim untuk mencapai batas baru.

Baca juga: Obituari Icha Kur Kurnia Sari Aziza: Orang Baik Pergi di Hari Baik...

Berpikir berbeda

Suatu hari, saya diberikan beberapa penugasan oleh Kurnia Sari Aziza yang membuat saya sempat heran.

Saya diminta untuk meminta penjelasan kepada seorang pengamat penerbangan Tanah Air yang mengomentari sebuah logo Lembaga negara yang mirip logo salah satu anime asal Jepang.

Saya bingung, saya lalu bertanya lewat telepon, apakah masuk dalam ranah kanal berita kita atau tidak.

Dengan lugas ia jawab “Iya”. Saya masih ragu karena orang yang akan saya minta adalah pengamat penerbangan, bukan film, musik atau lainnya yang biasa saya hubungi sebelumnya.

Lalu, beliau meyakinkan saya bahwa berita itu akan banyak dibaca. Setelah menutup telepon, saya pun menghela napas.

Lalu, saya hubungi pengamat yang dimaksud. Setelah mewawancarai via telepon, beritanya pun segera saya buat.

Tak lama setelah tayang, benar saja, berita itu banyak dinikmati pembaca.

Malamnya, ia menelepon saya dan mengatakan, “benar kan, banyak yang baca”, “hehehe".

"iya mbak,” jawab saya sembari cengengesan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com