Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jordi Onsu Petik Pelajaran dari Sengketa Geprek Bensu

Kompas.com - 23/06/2020, 09:36 WIB
Tri Susanto Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus sengketa merek dagang yang melibatkan Geprek Bensu menjadi pelajaran penting baginya Jordi Onsu selaku CEO Onsu Pangan Perkasa, 

"Kami tetap berpikir positif menghadapi kasus ini dengan terus mengembangkan usaha karena ada banyak orang yang menggantungkan nafkahnya pada Geprek Bensu," ujar Jordi dalam keterangan tertulis, Selasa (23/6)/2020).

Baca juga: Cerita Jordi Onsu Bangun Bisnis Kuliner yang Berawal dari Hobi

Menurut Jordi, sengketa merek dagang bukanlah yang pertama di Indonesia.

Ia berharap, pemerintah bisa lebih aktif menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana cara mendaftarkan merek dagang.

Jordi berujar, dari sisi edukasi masyarakat, mungkin dengan kasus ini orang berbondong-bondong mendaftarkan merek dagangnya dan menjadi nilai tambah bagi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kasus hukum yang melibatkan nama Geprek Bensu, kata dia, bisa membuka kesadaran bagi masyarakat khususnya para pebisnis agar lebih berhati-hati dalam mencari partner kerja dan me-manage usaha.

Baca juga: Kisruh Geprek Bensu, Jordi Onsu Jelaskan Kondisi Ruben Onsu dan Beri Pesan Bijak

“Kasus ini membuka pikiran masyarakat yang tadinya buta soal Undang Undang jadi lebih banyak belajar. Bagi yang mau membangun bisnis harus turun langsung ke lapangan,” katanya.

Jordi menjelaskan, pada awal menjalankan usaha Geprek Bensu ia berkolaborasi dengan dua rekan. Dalam perjalanannya, kerja sama tersebut tidak berjalan mulus, sehingga ia memutuskan menjalankan usahanya sendiri dengan brand Geprek Bensu.

Terkait penggunaan nama Bensu yang merupakan kependekan dari nama Ruben Onsu dalam usaha ini, menurut Jordi, karena pertimbangan nama besar sang kakak.

Nama Bensu terbukti mampu menarik minat 10 mitra yang mau bekerja sama dalam waktu tidak sampai seminggu.

Baca juga: Pesan Jordi Onsu untuk Ruben Onsu yang Diterpa Masalah Ayam Geprek Bensu

"Mereka merasa investasi yang ditanamkan akan aman karena ada nama Ruben Onsu. Ibaratnya, kalau terjadi apa-apa, Ruben bisa mudah ditemui, “ kata Jordi.

Jordi menegaskan bahwa Ruben Onsu secara resmi tidak terlibat dalam perjanjian usaha.

Ketenaran dan nama baik Ruben Onsu sebagai figur publik digunakan untuk menarik minat masyarakat.

Menurut Jordi, masalah yang muncul sekarang ini sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.

Baca juga: [VIDEO] Jordi Onsu Jawab Tudingan Curi Resep hingga Asal Usul Nama Geprek Bensu

Terkait tudingan pencurian resep, Jordi menjelaskan bahwa pada awal membuka usaha, ia bersama rekan mencoba resep ayam goreng krispi yang diperoleh melalui internet.

Sementara untuk resep sambal, Jordi mengaku banyak mendapat inspirasi dari kegemarannya makan di kaki lima seperti Oseng Mercon, Sambal Matah dan Sambel Embe.

“Di era milenial mencari resep tidak sulit. Bahkan masyarakat bisa mendapati ribuan resep Geprek Bensu di internet. Lagi pula resep kami tidak sama dengan resep di tempat lain, jadi tidak dibenarkan itu adanya pencurian resep, justru saya ikut serta membuat resep di merek terdahulu, tetapi tidak digunakan untuk merek Geprek Bensu,” kata Jordi.

Baca juga: Jordi Onsu Ungkap Kondisi Ruben Onsu karena Ada Sengketa Geprek Bensu

Tim kuasa hukum Geprek Bensu sampai saat ini masih menyusun strategi ke depan untuk penyelesaian kasus ini. Rendy selaku kuasa hukum pihak Jordi Onsu mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan penyelesaian kasus ini sebaik mungkin.

“Upaya hukum di Indonesia tidak hanya sampai pada tingkat kasasi. Masih ada upaya hukum Peninjauan Kembali. Kami akan mengkaji apakah akan melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atau tidak,” kata Rendy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com