Serba-serbi The Bridge Season 2, Peran Unik Ario Bayu hingga Pemain dari Berbagai Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform streaming Viu resmi mengumumkan 10 episode musim kedua The Bridge.

Serial ini diproduksi oleh Viu bekerjasama dengan HBO Asia Originals.

The Bridge musim kedua tayang di seluruh Asia, mulai 15 Juni 2020, di Viu, HBO GO, dan HBO.

Khusus di Indonesia, The Bridge musim bakal tayang pukul 20.00 WIB. Nantinya, satu episode baru akan hadir setiap minggu. Berikut serba-serbinya.

Baca juga: Lukman Sardi Nikmati Syuting Pindah-pindah Negara di The Bridge Season 2

Pemain dari berbagai negara

Menariknya, serial yang telah sukses meraih penghargaan kelas dunia ini kembali hadir dengan perpaduan dari berbagai negara.

Di antaranya aktris Singapura, Rebecca Lim, dan Bront Palarae dari Malaysia, sebagai pemeran utama.

Lalu, hadir pula aktor-aktor asal Indonesia dan Filipina sebagai salah satu pemeran utama.

Aktor kawakan Indonesia Ario Bayu berperan sebagai seorang petugas penegak hukum yang memiliki agenda tersembunyi.

Baca juga: Jadi Inspektur Polisi di The Bridge Season 2, Ario Bayu Merasa Unik

Sederetan nama lainnya yang juga memperkuat serial laga ini adalah Wan Hanafi Su, Fikry Ibrahim dan Chew Kin Wah, dari Malaysia.

Kemudian, dari Indonesia juga ada nama Lukman Sardi, Amanda Manopo dan Miller Khan dari Indonesia.

Sementara itu, TJ Lee dan Jason Chong, kembali dipercaya menyutradarai serial ini bersama dengan Zahir Omar.

Poster serial The Bridge season 2 dok. VIU

Ario menjadi pemain utama sekaligus mewakili Indonesia dalam proyek film lintas regional tersebut.

Ia mengungkap alasan yang membuatnya mau bermain dalam serial The Bridge season 2.

Aktor berusia 35 tahun ini mengaku banyak sosok yang membuatnya yakin untuk membintangi serial yang telah diadaptasi di banyak negara ini.

"Pertama karena ada Min Lim (produser). Kedua, saya bisa kolaborasi kembali dengan Bront Palarae," ujar Ario Bayu dalam tele conference, Senin (15/6/2020).

Selain itu, Ario merasa tim yang ada pada The Bridge season 2 membuatnya nyaman.

"Dan yang paling enjoy saya bisa bekerja sama dengan orang-orang yang punya passion sama dengan saya," ucap Ario Bayu.

Lukman Sardi nikmati proses syuting

Season kedua ini mengharuskan Lukman untuk syuting berpindah-pindah lokasi, bahkan negara.

Berkait hal ini, Lukman mengaku menikmatinya.

"Enggak ada masalah, memang saya di Malaysia dan Indonesia," ucap Lukman Sardi.

Esensi saat syuting, kata Lukman, adalah apa yang dikerjakan bukan di mana dikerjakannya.

Bahkan, kata Lukman, berpindah-pindah lokasi membuatnya punya pengalaman baru.

Peran unik Ario Bayu

Ario Bayu merasa perannya dalam serial The Bridge season 2 tak biasa.

Dalam serial itu Ario Bayu berperan sebagai seorang inspektur polisi yang ditugaskan sebagai detektif atas sebuah kasus kriminal.

"Dengan peran Inspektur Heri itu lumayan unik, sangat enerjik, pandangan dia luas sekali," ucap Ario Bayu.

Untuk mempersiapkan peran itu, Ario banyak berdiskusi dengan pemain lain untuk sama-sama menggali banyak hal dalam serial tersebut.

Lukman Sardi merasa tertantang

Dalam season kedua ini, Lukman Sardi berperan sebagai berperan sebagai komandan polisi bernama Bayu Soemarsono.

Menurut Lukman Sardi, awalnya ia diajak oleh aktor asal Malaysia Bront Palarae untuk turut bermain.

Lukman berujar, biasanya jika hendak terlibat dalam sebuah proyek film, ia harus lebih dulu tertarik pada ceritanya.

Menurut Lukman, hal ini untuk memudahkan ia dalam berakting dan terlihat natural. Tetapi, kali ini berbeda.

"Baru baca sinopsis saya langsung 'oke ikut', karena karakternya benar-benar menantang saya. Karena ada pembelajaran dan eksplorasi," ungkap Lukman.

Lukman Sardi melihat jalan cerita yang begitu menarik ditambah para pemain yang berbeda-beda negara membuatnya merasa ini adalah sebuah tempat baru untuk berkembang.

Baca juga: Cukup Baca Sinopsis, Lukman Sardi Tertarik Bermain Serial The Bridge Season 2

Musim kedua The Bridge bercerita tentang kejadian yang terjadi satu tahun setelah kejadian di season pertama.

Sebuah kapal pesiar yang terdaftar di Singapura dan terdampar di daratan Johor, Malaysia, ditemukan dengan satu keluarga Indonesia yang telah tewas di dalamnya.

Dalam perjalanan menyelidiki pembunuhan berantai yang terjadi selanjutnya, tokoh-tokoh utama justru terjebak dalam sebuah lingkaran pengkhianatan, penipuan dan pribadi-pribadi yang sarat dengan masa lalu penuh tragedi.

Bertemakan korupsi, penebusan, balas dendam, serta dunia bawah tanah Asia sebagai latar belakang cerita, The Bridge musik kedua ini disebut memilki nuansa yang lebih “gelap”.