Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HOOQ Resmi Ditutup, Bagaimana Nasib Pelanggannya?

Kompas.com - 29/04/2020, 13:15 WIB
Ady Prawira Riandi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi layanan streaming HOOQ memberikan penjelasan soal nasib para pelanggan ketika aplikasinya berhenti beroperasi per 30 April 2020.

Country Head HOOQ Indonesia Guntur Siboro mengatakan, HOOQ sudah tidak menerima pelanggan baru sejak pemegang sahamnya melakukan likuidasi.

Baca juga: Fakta Tutupnya HOOQ dan Tanggapan Mitra Kerjanya

"Proses likudasi itu kan butuh waktu, sedang berjalan, karena baru 27 Maret diumumkan. Sejak saat itu pelanggan baru sudah tidak ada lagi," kata Guntur saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Sementara itu, untuk para pelanggan lama, HOOQ tidak akan lagi mengenakan biaya untuk layanan mereka.

Baca juga: Chand Parwez: Pembayaran HOOQ untuk Cek Toko Sebelah Belum Lunas

"Pelanggan lama yang existing tidak dikenakan biaya lagi, tetap bisa menikmati HOOQ sampai berakhir," sambungnya.

Namun, Guntur Siboro mengatakan, perusahaan yang dilikuidasi adalah HOOQ Digital. Sementara perusahaan pemegang hak konten di HOOQ masih berjalan normal.

Baca juga: Hooq Ditutup 30 April, Perusahaan Disebut Kena Imbas Corona

"HOOQ Content pemegang rightnya itu belum likuidasi hingga sekarang. Yang likuidasi itu yang mengoperasikan layanan, HOOQ Digital," kata Guntur.

Guntur Siboro juga menyinggung komentar Chand Parwez yang kesulitan mencari pertanggungjawaban atas konten Starvision yang selama ini bekerja sama dengan HOOQ.

Baca juga: HOOQ Resmi Ditutup 30 April, Starvision Tak Ambil Pusing

"Nah, hak konten itu dipegang oleh perusahaan HOOQ lain, bukan HOOQ Digital yang dilikuidasi ini. Jadi, saya sudah sampaikan ke Pak Parwez bahwa saya tidak terlalu mengerti soal yang satu lagi," kata Guntur.

Hooq Digital merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Singapore Telecommunication Ltd (Singtel), Sony Pictures Television, dan Warner Bros Entertainment, yang didirikan pada 2015.

Baca juga: HOOQ Resmi Ditutup 30 April

Aplikasi ini beroperasi di beberapa negara Asia, di antaranya adalah Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, dan India dengan jumlah pengguna yang diklaim mencapai 80 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com