JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Butet Kartaredjasa bicara seru tentang dunia kopi bersama Setiawan Subekti, seorang tester kopi kelas dunia.
Di episode Blusukan Butet Kartaredjasa kali ini, kakak Djaduk Ferianto itu mengunjungi Rumah Adat Osing Kemiren yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Rumah adat tersebut merupakan milik Setiawan Subekti.
Tidak hanya peduli dengan kopi, pria yang biasa dipanggil Iwan ini juga peduli dengan budaya lokal.
Baca juga: Bincang Hangat Butet Kartaredjasa dengan Iskandar Waworuntu, Makanan hingga Krisis Kemuliaan
Dia memiliki sembilan rumah khas Banyuwangi yang dia himpun menjadi Desa Adat Osing Kemiren.
Dia juga menjalankan Sanggar Genjah Arum dengan kelompok tari Gandrung yang terkenal.
Butet langsung tertarik dengan beberapa orang yang memainkan lesung.
"Dulu saya juga bermain ketoprak lesung," kata Butet Kartaredjasa mengenang masa kecilnya.
Diiringi permainan lesung, Butet dan Iwan berbicara tentang dunia kopi.
Di rumah adat Iwan terlihat pula beberapa orang yang menyangrai biji kopi secara tradisional.
Bagi Iwan, untuk urusan kopi yang penting adalah kenikmatan.
Baca juga: Butet Kartaredjasa Mengenang Djaduk Ferianto
"Kopi itu yang paling penting nikmat buat lidah masing-masing, asal kopi diproses baik dan benar. Kemudian kualitas bibit bagus, proses pengeringan, penyimpanan, hingga roasting (baik)," ujar Iwan.
Bicara tentang kopi, sejak kecil Iwan sudah mondar-mandir di perkebunan kopi milik sang ayah.
Saat beranjak dewasa, Iwan diberi kepercayaan mengelola kebun kopi milik beberapa rekan ayahnya.
Mau tak mau, dia mulai mempelajari segala hal tentang kopi sebelum akhirnya melanjutkan tongkat estafet keluarga, menjalankan bisnis agrikultur kopi.
Baca juga: Butet Kartaredjasa: Dalam Pertunjukan Seni, Makanan Bukanlah Hal Sepele