Ruth Sahanaya Bersyukur Masih Eksis di Musik dan Berharap Punya Konser di 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ruth Sahanaya akan mengakhiri penghujung 2019 dengan manggung di sebuah acara malam pergantian tahun.

Ruth juga bersyukur masih bisa menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia.

Selain itu, Ruth masih berharap punya konser tunggal lagi pada 2020 mendatang.

Manggung di malam tahun baru

Ruth Sahanaya akan mengisi acara malam tahun baru di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (31/12/2019).

Ia sudah merampungkan latihan terakhirnya pada 29 Desember 2019 lalu.

"Oh sudah boleh dibilang 95 persen lah. Kami benar-benar sudah hafal, ya, sudah tahu. Karena yang penting kami tahu urutannya, masuknya dibagian lagu yang ini," ujar Ruth Sahanaya, Minggu (29/12/2019).

Nantinya, penyanyi berusia 53 tahun ini akan berkolaborasi dengan Dio, putra penyanyi lawas Freddy Hitipieuw.

"Bisa dibilang dari judul lagu ada sekitar 20-an lagu kali karena ada di-medley," tutur Ruth Sahanaya.

Tak mau sia-siakan rezeki

Alasan Ruth tetap mau manggung di malam pergantian tahun karena tidak mau menolak rezeki.

"Boleh dibilang rezeki, ya. Terus terang itu rezeki, berkat, masa kita tolak gitu, ya. Ada yang nawarin masa kita 'enggak mau'. Enggak mungkin banget, ya," kata Ruth Sahanaya dikutip dari Kompas.com (30/12/2019).

Ibu dua anak ini mengaku tetap akan membawa keluarganya ketika manggung nanti, sehingga masih bisa bermalam tahun baru bersama.

"Bawa keluarga, sama keluarga. Tetap bisa kok sama keluarga, kalau saya nyanyinya di Jakarta atau di Bandung yang dekat-dekat, masih bisa bertahun baru sama keluarga," tutur Ruth Sahanaya.

Honor berlipat ganda wajar

Ruth Sahanaya mengaku wajar bila para musisi yang menghibur di malam tahun baru akan mematok tarif yang lebih tinggi dari biasanya.

"Kalau dibilang memang iya (honor berlipat), karena terus terang di malam tahun baru kami tidak bisa enjoy sama keluarga, tapi kami kerja menghabiskan waktu untuk menghibur orang," kata Ruth Sahanaya.

Karena ada pengorbanan waktu tersebut maka Ruth Sahanaya menganggapnya hal yang lumrah.