Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merakit dengan Bahasa Isyarat, Yura Yunita: Musik Harusnya Bahasa Universal

Kompas.com - 03/12/2019, 09:09 WIB
Melvina Tionardus,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Untuk membuat video musik "Merakit" bersama Bunda Galuh, Yura Yunita sedikit banyak juga harus mempelajari bahasa isyarat.

Dari belajar tersebut, Yura memetik makna bahwa bahasa isyarat sehari-sehari dengan bahasa isyarat untuk sebuah karya adalah berbeda.

"Ada lirik lagu 'tak apa terjatuh', jadi kalau bahasa isyarat sehari-hari itu tuh kayak gini," ujar Yura dengan mempraktikkan gerakan telapak tangan kirinya menopang dua jari tangan kanan yang jatuh.

Yura pun membahasakan bahwa berbagai macam kata jatuh dalam bahasa Indonesia itu beragam, seperti tersungkur, terjengkang, dan lainnya.

"Begitu pula bahasa isyarat kan betul-betul membahasakan visual. Jadi kalau terjatuh dalam lirik ini bukan terjatuh biasa, tapi terjatuh dalam hidup," tutur penyanyi 28 tahun itu seraya menirukan gerakan tangan yang jatuh dari ketinggian.

Baca juga: Yura Yunita Nyanyikan Lagu Merakit Diiringi Bahasa Isyarat

4. Gelar proyek Merakit Ruang Kolaborasi

Untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang dirayakan setiap 3 Desember, Yura merancang sebuah proyek pelatihan.

Dalam pelatihan tersebut, Yura mengadakan dua tema pelatihan berbeda, yakni untuk teman tuna rungu dan tuna netra.

Workshop itu berupa memasak, bahasa isyarat, kecantikan, dan musik perkusi untuk teman tuli akan diadakan pada 15 Desember 2019.

Sedangkan workshop fotografi dan videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019, di M Bloc Space, Jakarta.

Para praktisi terbaik dari masing-masing bidang seperti Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak), Wardah (kecantikan), dan sutradara Raditya Bramantya (videografi) akan berbagi ilmunya dalam pelatihan itu.

"Aku ingin memperlihatkan dan memberi mereka ruang untuk bisa berekspresi jauh lebih besar lagi," ujar Yura.

Baca juga: Yura Yunita Gelar Merakit Ruang Kolaborasi untuk Penyandang Disabilitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com