Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yura Yunita Gelar Merakit Ruang Kolaborasi untuk Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 02/12/2019, 20:56 WIB
Melvina Tionardus,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Solois Yura Yunita merancang proyek dengan tema Merakit Ruang Kolaborasi untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember.

Yura mengatakan, ide awal proyek ini terinspirasi dari lagunya, Merakit (2018).

Ia ingin memberikan makna tentang keterbatasan tak akan menghalangi apapun untuk kita terus merakit mimpi.

Pesan tersebut juga tak terbatas pada teman-teman disabilitas, namun juga dapat disampaikan secara universal.

Baca juga: Yura Yunita Nyanyi Bareng Nadin Amizah, Bakal Kolaborasi?

Proyek "Merakit Ruang Kolaborasi" tersebut akan berisi berbagai pelatihan bagi para tunanetra dan tunarungu di M Bloc Space, Jakarta.

Workshop itu berupa memasak, bahasa isyarat, kecantikan, dan musik perkusi untuk teman tuli akan diadakan pada 15 Desember 2019.

Sedangkan workshop fotografi dan videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019.

Para praktisi terbaik dari masing-masing bidang seperti Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak), Wardah (kecantikan), dan sutradara Raditya Bramantya (videografi) akan berbagi ilmunya dalam pelatihan itu.

Pendaftarannya akan dimulai besok, Selasa (3/12/2019) dan informasinya dapat dilihat melalui akun Instagram @yuramanagement.

Penyanyi Yura Yunita saat berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (30/10/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Penyanyi Yura Yunita saat berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Lagu Merakit
Dalam menggarap rekaman suara lagu Merakit, Yura mengajak teman tunanetra untuk menjadi choir mengisi lagunya.

Sementara, penyanyi kelahiran Bandung ini meminta teman-teman disabilitas untuk terlibat dalam pembuatan video musiknya.

"Dari lagu 'Merakit' itu aku dipertemukan banyak orang-orang hebat seperti Bunda Galuh (praktisi tunarungu). Teman-teman tunarungu juga bisa menikmati lagu itu dengan cara bahasa isyarat karena musik seharusnya adalah bahasa universal," kata Yura saat konferensi pers di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Kisah Haru di Balik Lagu Merakit Yura Yunita

Penyanyi berusia 28 tahun itu menilai bahwa bahasa isyarat memiliki sesuatu yang "magis".

"Bahasa isyarat pun juga magis. Bagaimana mereka bisa tahu temponya, teman-teman tuli juga bisa mendengarkan lagu itu," ujar Yura.

Untuk pembuatan video lirik "Merakit", Yura berkolaborasi dengan salah satu praktisi terbaik dalam bahasa isyarat, yaitu Bunda Galuh.

Yura dan Bunda Galuh berusaha sebaik mungkin untuk memaparkan untaian kalimat-kalimat dalam lirik “Merakit” menjadi bahasa isyarat yang bermakna.

Baca juga: Cerita Yura Yunita Wawancara Narapidana dengan Hukuman Tertinggi di Nusakambangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com