Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wregas Bhanuteja Ungkap Alasan Pilih Guru BK Jadi Obyek Cerita di Film "Budi Pekerti"

Salah satunya, kata Wregas, karena pengalaman personalnya dengan guru BK.

“Saya ada pengalaman personal dengan seorang guru BK. Guru BK orang yang membentuk kepribadian saya. Pada saat SMP ada guru BK yang dekat dengan saya,” ujar Wregas di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2023).

Kata Wregas, guru BK adalah sosok yang mengajarkannya untuk merenung saat sedang bersedih atau gagal.

Guru BK dikenal untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.

“Dia mengajari saya untuk merenung atau merefleksikan ketika saya sedang bersedih atau gagal,” ucap Wregas.

“Itu dalah tribute kepada seorang guru yang banyak memberikan pembentukan karakter untuk banyak manusia,” lanjut Wregas.

Namun, di film Budi Pekerti ini diceritakan bahwa hidup guru BK yang dikenal untuk memberikan bimbingan konseling berubah 180 derajat karena keviralannya di media sosial.

Cerita seperti di film Budi Pekerti kata Wregas sangat dekat dengan masyarakat.

Dengan demikian, ia berharap masyarakat yang menontonnya pun bisa related dan mendapat pesan dari film Budi Pekerti.

“Tapi dengan keviralan media sosial sekarang tanpa melihat yang terjadi aslinya, hidup seorang guru bisa terancam hancur seperti yang ada di berita yang kita dengar sekarang,” tutur Wregas.

Sebagai informasi, Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar berakhir viral di media sosial.

Akibat tindakannya yang dinilai tak mencerminkan pribadi seorang guru, Bu Prani dan keluarganya mendapat perundungan di media sosial atau cyber bullying. Kesalahan-kesalahan keluarga Bu Prani dicari-cari oleh warganet sampai pekerjaannya terancam hilang.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/09/27/145244966/wregas-bhanuteja-ungkap-alasan-pilih-guru-bk-jadi-obyek-cerita-di-film-budi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke