Cut Mini dalam Film Kejarlah Janji, karena Garin Nugroho dan Terpaksa Akting Bernyanyi

Film drama komedi ini diproduksi oleh KPU dalam rangka menyambut Pemilu 2024.

Senin (4/9/2023), Cut Mini berbagi kepada Kompas.com perihal proses di balik layarnya.

1. Karena Garin Nugroho

Cut Mini mengaku mengambil tawaran film Kejarlah Janji karena disutradarai oleh Garin Nugroho.

Ia sudah lama menantikan bermain dalam film sutradara kawakan tersebut, sebab ia berpendapat bahwa film garapannya sudah pasti bagus.

Menurut Cut Mini, sisi unik dari penyutradaraan Garin adalah mampu melakukan tiga teknik pengambilan gambar sekaligus dalam satu ruangan.

Selain itu, Garin mampu menjelaskan detail setiap karakter yang ia dambakan dengan jelas.

"Ini proyek ternyaman, terenak, dan dengan saya bertemu orang-orang baru tuh tidak ada masalah sama sekali. Kekeluargaan, banyak ilmunya, banyak ketawanya, banyak bahagianya, tidak ada sedihnya," tutur Cut Mini di kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin.

Garin juga menerapkan waktu syuting hanya sampai petang hari selama 12 hari di Yogyakarta.

2. Terpaksa akting menyanyi

Ketika syuting, ada satu adegan di mana seluruh pemeran harus bernyanyi.

Sementara Cut Mini mengaku ia tak paham cara mengambil nada dalam melantunkan nyanyian.

Momen lucu terjadi bersama aktor Ibnu Jamil dan Trio Timus, seniman lokal Yogyakarta yang terdiri dari tiga perempuan.

"Ibnu Jamil di sebelah saya. Saya suaranya enggak enak, dia lebih enggak enak," ungkap Cut Mini.

Saat Cut Mini dan Ibnu Jamil bernyanyi, Trio Timus melongo ke arah mereka.

"'Aduh kalau bisa Cut Mini sama Ibnu Jamil itu enggak usah nyanyi lho' katanya gitu," ujar Cut Mini lalu tertawa.

Cut Mini berujar terpaksa berakting menyanyi.

"Emang iya sih, kita enggak tahu kalau harus nyanyi. Kita juga enggak mau nyanyi. Itu lucu banget," imbuh Cut Mini.

Adapun dalam film Kejarlah Janji, Cut Mini berperan sebagai Pertiwi.

Pertiwi menghidupi tiga anaknya, Adam (Bima Zeno), Sekar (Shenina Cinnamon), dan Isham (Thomas Rian) seorang diri hingga mereka dewasa dan hidup di luar kota.

Suaminya meninggal setelah kalah dari Janji Upaya (Ibnu Jamil) dalam pemilihan Kepala Desa.

Anak-anaknya yang menganggap Janji Upaya sebagai penyebab ayah mereka meninggal pun menyimpan dendam.

Kejarlah Janji dibuat untuk membangun kesadaran bersama dalam menciptakan Pemilu damai, ajakan tidak golput, menggunakan hak pilih, membangun sikap toleransi, dan melawan politik uang.