Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Film Hidden Blade: Kisah Sosok Tak Bernama Saat Perang China-Jepang

KOMPAS.com - Di balik kemerdekaan sebuah negara, terdapat beragam tokoh yang memperjuangkannya. Sebagian masuk catatan sejarah, sebagian lainnya tidak dikenal. 

Film Hidden Blade yang disutradarai Cheng Er berfokus pada tokoh-tokoh yang tidak dikenal, tetapi berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

Hidden Blade mengisahkan orang-orang yang melakukan gerakan bawah tanah di Shanghai, tepatnya saat Perang China-Jepang (Sino-Japanese War) yang berlangsung pada 1937 hingga 1945. Pada waktu itu, Jepang tengah menguasai beberapa wilayah China.

Direktur He (Tony Leung), Ye (Wang Yibo), dan Wang (Wang Chuanjun) bekerja di sebuah organisasi yang diawasi oleh salah seorang petinggi Jepang, Watanabe (Hiroyuki Mori), serta di bawah pimpinan Wang Jingwei.

Tugas Direktur He mulai dari menginterogasi hingga membunuh orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka alias dari Partai Komunis China. Ia pun dibantu oleh Ye dan Wang. 

Situasi politik yang tidak menentu waktu itu turut memengaruhi sepak terjang organisasi tersebut.

Keadaan pun mulai memanas ketika ada pangeran Jepang yang terbunuh, lalu diperparah dengan rasa curiga antar sesama anggota organisasi tersebut. 

Hidden Blade memiliki alur yang tidak biasa dan penuh intrik. Penonton harus cermat karena jika terlewat sedikit saja maka mereka bisa ketinggalan adegan dan dialog penting.

Hal tersebut bisa menjadi keunikan sekaligus kelemahan film ini. Bagi penonton yang belum familiar akan sejarah kedua negara itu mungkin akan merasa bingung dari awal hingga tengah film, tetapi dialog-dialog yang ada lumayan membantu. 

Saat film dimulai, penonton juga hanya disuguhkan potongan-potongan adegan yang sepintas tidak saling berkaitan. Barulah ketika film mendekati akhir, potongan-potongan tersebut akan menyatu membentuk gambar utuh layaknya sebuah puzzle.

Cheng Er pun mampu menyedot perhatian dengan siluet Direktur He yang misterius, ditambah suasana muram dan musik yang mencekam di awal film.

Semua aktor di film ini juga mampu memerankan karakter mereka dengan baik, terutama Tony Leung, Wang Yibo, dan Zhou Xun (memerankan Nyonya Chen). 

Tony Leung mampu memerankan Direktur He yang loyal kepada organisasi. Setiap micro-expression (ekspresi kecil) yang ditampilkan aktor kelahiran tahun 1962 ini wajib menjadi perhatian penonton.

Sementara itu, Wang Yibo juga mampu memberi sentuhan tersendiri ke karakter Ye yang hangat ketika berkelakar dengan Wang, tetapi dingin dan kejam ketika merencanakan sesuatu. Ia juga dapat mengucapkan dialog dalam bahasa Jepang dengan baik. 

Adegan perkelahian antara Direktur He dan Ye jadi salah satu adegan paling seru di film ini, terlebih karena keduanya saling menyerang satu sama lain hanya berbekal benda-benda yang ada di sekitar mereka. 

Walau hanya muncul di beberapa adegan, karakter Nyonya Chen yang diperankan Zhou Xun cukup membekas sehingga bisa memainkan emosi penonton.

Pada akhirnya, Hidden Blade seakan menunjukkan bahwa dalam perang, tidak ada pihak yang benar-benar "menang". Kemenangan yang ada biasanya harus disertai pengorbanan yang luar biasa.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/05/15/214444166/review-film-hidden-blade-kisah-sosok-tak-bernama-saat-perang-china-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke