“Om Nomo itu warrior-nya (pejuang) keluarga Koeswoyo. Luar biasa, jagoan, suka bercanda. Kadang-kadang satire tapi selalu dibawa dengan kelakar,” kata Sari Koeswoyo saat ditemui di TPU Jeruk Purut, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
Sari mengatakan banyak orang yang menyayangi Nomo Koeswoyo.
“Dan semua orang menyayangi beliau walaupun bercandanya suka bikin deg-degan,” tambah Sari.
Sari masih ingat momen-momen bersama personel Koes Bersaudara itu.
“Om Nomo kalau ketemu keponakannya, kalau gebuk punggungnya itu pasti kencang banget. ‘Kamu ke mana aja sih'. Mau balas tapi kok pakde. (Jawab) iya baik '-baik aja,” tutur Sari Koeswoyo.
Diketahui, pemilik nama asli Koesnomo Koeswoyo itu mengembuskan napas terakhir di usia 84 tahun.
Diberitakan sebelumnya, kabar meninggalnya Nomo Koeswoyo disampaikan Sari melalui Instagram pribadinya.
"Telah berpulang ke Rahmatullah ayahanda kami/kakak, pakde, paklek, akung kami, Koesnomo Koeswoyo bin Koeswoyo pada Rabu, 15 Maret 2023, pukul 19.30 WIB di Magelang," tulis akun tersebut, dikutip Kompas.com.
Nomo Koeswoyo meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.
Nomo Koeswoyo dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
https://www.kompas.com/hype/read/2023/03/16/163334866/nomo-koeswoyo-di-mata-keluarga