Pendiri band legendaris The Beatles ini selalu menyerukan perdamaian dan menentang ketidakadilan.
John Lennon memang sering mengutarakan kebenciannya kepada negara dan pemerintah yang seringkali berlaku semena-mena.
Siapa sangka, motivasi John Lennon itu ternyata berangkat dari sebuah kisah pilu nan ironi.
Ketika John Lennon berumur 17 tahun, ibunya yang bernama Julia Stanley Lennon meninggal dunia.
Untuk menyampaikan kerinduannya, beberapa lagu ia buat untuk mengenang Julia. Lagu tersebut antara lain berjudul “Mother” dan “Julia”.
Ibu John Lennon tewas tertabrak mobil yang dikendarai seorang polisi yang sedang mabuk.
Peristiwa itu terjadi di rumah bibi John Lennon Mimi Smith yang merupakan kakak tertua Julia.
Peristiwa pilu itu juga terjadi di depan mata John Lennon.
Sangat ironis, di mana polisi yang menabrak ibunya itu terbebas dari jeratan hukum dan lepas dari segala tuntutan.
Di sinilah titik balik di mana Lennon membenci pemerintah dan polisi.
Kemunculan John Lennon dipanggung musik dan dunia aktivisme selalu menjadi menu utama dalam setiap perbincangan.
Panggung musik menjadi medium yang paling tepat baginya untuk menyuarakan apapun yang dirasa perlu untuk banyak orang ketahui.
Lagu-lagu Lennon pasca The Beatles bubar syarat akan hal-hal politis.
Ia memanfaatkan popularitasnya untuk menyerukan perdamaian ke setiap penjuru dunia dan mengutuk banyak hal yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Akhir 1960-an hingga awal 1970-an John Lennon kian aktif mendukung gerakan politik progresif new left.
Secara teoritis dan praksis gerakan ini kian massif dan populer dikalangan anak muda generasi 1960-an.
Gerakan ini pun merambah pada tema-tema kebudayaan seperti the youth culture, counter culture ataupun counter institutions, yang kemudian salah satunya melahirkan Flower Generations atau Generasi Bunga dengan segala macam idealisme dan gerakannya.
Sikap kritis Lennon selalu diperlihatkan, misal pada tahun 1965, ia mengembalikan medali penghargaan MBE (Member of British Empire) yang pernah diberikan Ratu Elizabeth pada tanggal 26 Oktober 1965 di Istana Buckingham, London.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes karena Inggris ikut serta mendukung penyerangan Amerika kepada Vietnam.
Hubungannya dengan Yoko Ono semakin mempertegas garis politik dan keberpihakan Lennon.
Mereka kerap melibatkan diri turun ke jalan, melancarkan berbagai protes bersama para aktivis dan mahasiswa saat itu, khususnya di Amerika.
Untuk diketahui, suami Yoko Ono ini bernama lengkap John Winston Ono Lennon. Ia lahir pada 9 Oktober 1940 di Liverpool, Inggris.
John Lennon meninggal pada 8 Desember 1980 di New York, Amerika Serikat.
John Lennon meninggal dengan cara tragis di mana ia tewas ditembak oleh penggemarnya sendiri.
https://www.kompas.com/hype/read/2023/03/14/174800366/ironi-john-lennon-membenci-negara-karena-ibunya-terbunuh-polisi-mabuk-dan