Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batalkan Niat Bunuh Diri, Aji Yusman: Gue Lihat Nyokap

Sempat berkarier di dunia hiburan, harta yang dikumpulkan selama ini habis tak bersisa untuk biaya pengobatan orangtua dan anak ketiganya.

Sampai akhirnya Aji benar-benar berada di titik seperti sekarang, di mana harta benda miliknya hanya tersisa sebuah televisi.

"Itu delapan bulan setelah pandemi. (Uang) enggak habis, tapi gue lihat there's no way out," ujarnya dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

"Kalau seandainya waktu itu belum berkeluarga, gue belum punya si kecil, seenggak- enggak adanya uang gue, kalau gue ke temen, 'gue laper', enggak mungkin enggak dikasih (makan)," lanjutnya.

Tapi saat itu dia sudah menikah dan memiliki anak. Sehingga tidak bisa melakukan hal tersebut.

Uang yang dihasilkan dari dunia hiburan selama bertahun-tahun juga semakin terkuras habis untuk biaya pengobatan ibu dan ayahnya.

Diketahui sebelumnya, ibunda Aji sempat mengalami pecah pembuluh darah otak di tahun 2010 dan dirawat sembilan bulan di rumah sakit swasta, Aji membiayai semuanya sendiri. 

Kemudian di tahun 2014, ayahnya terkena kanker dan meninggal dunia di tahun 2022. 

"Ini kayaknya gue juga enggak kuat, adalah keinginan untuk meloncat," ucap Aji.

"Bahkan gue sudah di teras apartemen, yang tempat AC," sambungnya.

Saat dia berusaha meloncat, tiba-tiba saja terdengar suara ibunya.

"Gue lihat nyokap secara, enggak tahu sadar atau enggak, tapi suaranya terdengar amat sangat jelas," ucap Aji.

"Gue enggak tahu itu beneran nyokap atau siapa, tapi gue lihat sosok pada saat gue memutuskan udah begitu (mau loncat). Anak bini gue pada tidur," lanjutnya.

Dia kemudian mendengar suara mengatakan hal yang membuatnya sadar dan membatalkan niat mengakhiri hidup.

"'Lo tahu kan kalau lo lakuin ini akan pulang kemana? Lo enggak bakal bisa ketemu gue lagi,' ya udah," ujar Aji.

Dengan serangkaian peristiwa yang dialaminya, Aji merasa ibunya selalu menguatkan dia.

Aji berharap suatu saat bisa bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal dunia.

"Ketika nanti Allah izinkan aku nanti ke Tanah Suci, salah satu doa gue, 'ya Allah satu menit deh lihat nyokap, satu menit pengin lihat nyokap secara sadar,'" kata Aji.

"Enggak usah ngomong, jauh enggak apa-apa, tapi seenggaknya gue bisa lihat wujudnya, fisiknya, sangat amat jelas dia lihat gue, gue lihat nyokap. Gue enggak kuat bro, nyokap yang selalu bikin gue kuat," imbuhnya.

Untuk diketahui, saat berniat mengakhiri hidupnya, Aji masih bisa tinggal di apartemen setelah rumahnya dijual.

Hanya saja karena semakin tidak mampu secara finansial, perlahan Aji menurunkan anggaran untuk sewa tempat tinggal.

Sekarang Aji tinggal di rumah kontrakan dengan harga Rp 800.000 per bulan.

Selain rumah miliknya yang telah dijual, begitu juga dengan mobil dan motor. Tak ada lagi tersisa.

"Tiba pas saat masuk pandemi. Satu tahun enggak ada income sama sekali, mobil lepas, motor lepas, ada satu motor lagi lepas," ujar Aji.

"(Sekarang) ngontrak. Tadinya masih oke di apartemen, masih mampu pada saat itu, pindah ke kontrakan Rp 2,8 (juta), turun lagi Rp 2,2, turun lagi Rp 1,8, turun lagi Rp 1,3 (lalu) Rp 1,1, (akhirnya) Rp 800 (ribu)," imbuhnya.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

https://www.kompas.com/hype/read/2023/01/18/110843566/batalkan-niat-bunuh-diri-aji-yusman-gue-lihat-nyokap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke