Isi Pesan Persatuan Morgan Freeman di Opening Piala Dunia Qatar 2022

Morgan tampil dengan setelan jas berwarna hitam, sepatu hitam, dan sarung tangan cokelat.

Ia berjalan masuk ke tengah lapangan, lalu berbicara dengan seorang YouTuber penyandang disabilitas asal Qatar bernama Ghanim Al-Muftah.

Morgan duduk lesehan di bawah agar terlihat sejajar dengan Ghanim saat mengobrol.

Dalam aksi teatrikal itu, Morgan mempertanyakan soal persatuan di tengah keberagaman.

"Bagaimana bisa sangat banyak negara, bahasa, dan budaya datang bersama jika hanya satu cara yang diterima?" ucap Morgan.

Menjawab Morgan, Ghanim membacakan Surat Al-Hujurat ayat 13. 

Ghanim kemudian menjelaskan arti ayat suci Al Quran itu.

"Kami percaya bahwa kami tersebar di bumi ini dengan berbagai suku dan bangsa jadi kami bisa belajar satu sama lain," kata Ghanim.

"Saya dapat melihatnya, karena apa yang mempersatukan kita di sini pada saat ini jauh lebih besar dibanding yang memisahkan kita," ucap Morgan.

Dengan suara khasnya seperti saat membawakan serial TV The Story of God, Morgan kemudian bertanya kepada Ghanim bagaimana persatuan hari ini bisa dipertahankan lebih lama, tak hanya hari itu.

"Dengan toleransi dan rasa hormat kita bisa hidup bersama di bawah rumah besar," jawab Ghanim.

"Jadi kita berkumpul di sini sebagai satu suku besar dan bumi ini adalah tenda di mana kita semua tinggal," timpal Morgan.

Morgan dan Ghanim kemudian mendekatkan tangan mereka seolah menjadi simbol persatuan.

Secara umum, Morgan menyampaikan pesan keberagaman lewat kehadirannya di momen itu.

Morgan mengatakan, mungkin kita tidak mengerti bahasa yang disampaikan, tetapi kita harus apresiasi dan beri rasa hormat.

Kehadiran Morgan Freeman kemudian ditutup dengan penampilan musik khas Timur Tengah.