Konser Musik We All Are One Ditunda, Kpopers Resah Minta Refund Tiket

Sebagai informasi, sedianya konser We All Are One itu dijadwalkan digelar pada 10 hingga 12 November 2022 di Stadion Madya Gelora Bung Karno.

Diundurnya konser tersebut diumumkan akun resmi @weallareone_official. Konser tersebut diundur dengan alasan adanya tragedi Itaewon yang terjadi di Korea Selatan pada akhir Oktober 2022.

"Oleh karena itu, PT. Coution Live Indonesia, yang menjadi tuan rumah konser ini dan beberapa artis yang menyatakan duka atas tragedi ini dengan alasan memperkuat keselamatan dan belasungkawa bagi keluarga yang berduka, memutuskan untuk menunda jadwal konser hingga Januari 2023 untuk menjadi pertunjukan yang menganggap keselamatan pengunjung sebagai prioritas utama,” tulis Direktur Utama PT Coution Live Indonesia, Park Jai Hyun akun resmi @weallareone_official dikutip Kompas.com, Minggu (13/11/2022),

“Kami ingin meminta pengertian Anda bahwa kami telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengunjung karena penundaan jadwal," lanjut Park Jai Hyun.

Pihak promotor menyebut bahwa acara konser yang dihadiri sejumlah idol Korea, yakni Chen EXO, BamBam & Youngjae GOT7, Oh My Girl, Astri, SF9, Pentagon, CIC, NMIXX, hingga CTL-IDE bakal digelar pada pada 28 dan 29 Januari 2023.

Pengumuman itu lantas membuat berang para Kpopers yang sudah membeli tiket konser We All Are One.

Pasalnya, sampai saat ini promotor tak mengumumkan kejelasan pengembalian uang tiket konser We All Are One.

“Kapan? Kasih tahu tanggalnya. Jangan cuma ngasih statement doang. Cuma tulisan mah kami ngerti. Kami butuh tanggal,” tulis Dinul Haque.

“Kasih kejelasan jangan sabar2 jangan bertele-tele lan kasih tau tanggalnya. Hari, jam untuk infoin ini jangan suruh sabar tiap hari juga sabar nungguin elu. Semua orang kena dampaknya. Bawa nama artis besar lho ini mah balikin,” tulis Cellycellys.

Gerry Daniel, freelance legal dari pihak PT Coution Live Indonesia ikut membantu mencari informasi kejelasan dari pengembalian uang tiket konser We All Are One ini. Gerry menilai ada ketidakprofesionalan dari pihak PT Coution Live.

“Saya membantu mereka karena kasihan mereka hanya anak-anak yang pengin lihat idolanya, mau have fun tapi kok dimanfaatkan untuk yang diduga kepentingan sepihak, pihak tertentu,” ujar Gerry.

“Yang sampai saat ini tidak bisa memberikan kepastian dan informasi mengenai jadwal refund. Kalau dia promotornya benar harusnya kasih aja jadwal tentang refund agar orang tenang. Sekarang kan orang enggak tenang,” lanjut Gerry.

Gerry mengaku sudah mencoba menghubungi Direktur Utama PT Coution Live Indonesia, Park Jai Hyun, namun tidak ada respons.

Diakui Gerry, promotor di PT Coution Live Indonesia merupakan warga negara asing (WNA). Sehingga ia kesulitan untuk mendapat akses ke pihak promotor tersebut.

“Saya sudah hubungi (Park Jai Hyun) tidak dibalas,” kata Gerry.

“Saya jujur saya dari awal tidak mendapatkan apa-apa tidak ada kontrak kerja sama dengan merek. Saya hanya membantu, saya hanya membantu legalitas PT Coution Live Indonesia mencari sponsor untuk acara tersebut,” lanjut Gerry.

Gerry saat ini ingin mengumpulkan para Kpopers yang merasa dirugikan atas ditundanya konser We All Are One tanpa kejelasan tersebut.

Dia juga berharap ada keterangan dari Tiket.com untuk menjelaskan soal uang konser We All Are One yang sudah dibeli dari platform tersebut.

“Dari tiket.com saya cari tahu siapa sih yang menangani uang tiket Kpopers atau beri statement lebih dulu agar Kpopers tidak resah,” kata Gerry.

“Saya juga arahkan teman-teman Kpopers kalau memang dapat informasi ditelaah baik-baik atau kalau memang ada ya bisa melapor ke saya biar informasinya valid, jadi jangan berspekulasi jadi orang resah gitu,” tutur Gerry.