Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Terjadi di Itaewon?

Dengan "Hooker Hill" dan lorong-lorong bar yang meliuk-liuk dengan tanda seperti "BADASS" di sekitar landmark lokal Hamilton Hotel, distrik Itaewon Seoul adalah simbol kehidupan malam yang bebas di ibukota Korea Selatan selama beberapa dekade, sebelum tragedi melanda.

Lalu apa yang terjadi pada malam 29 Oktober 2022 hingga merenggut nyawa ratusan orang dari berbagai usia dan berasal dari beberapa negar?

Polisi memperkirakan sekitar 100.000 orang memenuhi area di pusat kota Seoul itu untuk merayakan Halloween.

Wilayah ini memang sudah dari tahun ke tahun menjadi tempat tujuan untuk mereka yang ingin merayakan Halloween.

Namun setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, tampaknya minat warga lokal dan wisatawan untuk berkunjung meningkat.

Seorang saksi mata mengatakan orang-orang mulai menyadari ada yang salah dari kerumunan itu ketika orang mulai berteriak.

Suara mereka beradu dengan suara musik dari klub sekitar.

Yongsan Fire Station menerima sejumlah laporan adanya desakan antara manusia di Itaewon sekitar pukul 10.15-10.22 malam KST.

Berlokasi di gang sempit, di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjung Itaewon mulai berjatuhan saat kerumunan terus mendorong.

Situasi meningkat dengan cepat di gang ini, yang kemudian dilaporkan memiliki lebar hanya sekitar empat meter, hampir tidak cukup untuk memuat sebuah sedan, dan sedikit memiliki kemiringan.

Terperangkap di antara kerumunan yang keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.

"Ada begitu banyak orang sehingga kami tidak bisa bergerak," kata Song Su-yeon, 46, yang berkunjung dari kota Incheon dan tiba di stasiun kereta bawah tanah Itaewon satu jam setelah acara.

"Sepertinya aku akan mati jika aku jatuh," ucapnya.

Saksi lain mengatakan, orang-orang terus mendorong ke arah bawah, sementara yang dibawah tidak bisa bergerak, dan membuat mereka seperti domino.

"Orang-orang terus mendorong ke bawah dan lebih banyak orang tertindas," tulis saksi lain.

"Orang-orang yang tertindih di bawah kerumunan menangis dan saya pikir saya akan tertindih sampai mati juga, bernapas melalui lubang dan menangis minta tolong," kata saksi lain.

Beberapa saksi mengatakan bahwa penyebab insiden itu adalah karena mereka saling mendorong antara orang dari atas dengan yang datang dari bawah.

"Di belakang saya, orang-orang meneriakkan hal-hal seperti 'Dorong! Kami lebih kuat! Kita bisa memenangkan ini, haha!’ dan mulai mendorong," tulis YouTuber Seon Yeo Jung yang berhasil selamat diantara lautan manusia saat itu.

"Beberapa dari kami mencoba membuat orang banyak mengikuti lalu lintas kanan lagi, tetapi tidak ada gunanya. Sejujurnya aku didorong dan didorong melawan keinginanku," lanjutnya di Instagram Story.

Menurutnya tiba-tiba, kekacauan terjadi dan semua orang mulai saling dorong dengan agresif, seperti tarik tambang.

"Tidak butuh waktu lama sebelum saya mulai merasakan kekuatan orang-orang yang mendorong. Penglihatanku mulai memudar," tulisnya.

"Teman saya, yang ada di sana bersama saya, lebih kuat dari saya. Jadi mereka berpegangan pada saya dan membantu saya menahan kekuatan. Seandainya saya tidak bersama teman saya, saya akan benar-benar jatuh," imbuhnya.

Sementara itu, pihak berwernang sampai sekarang masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut, tapi para pejabat memastikan tidak ada kebocoran gas atau kebakaran di lokasi.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/10/31/113444166/apa-yang-terjadi-di-itaewon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke