Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara LSF Membedakan Film Kategori 13+ dan 17+

Budaya sensor mandiri adalah memilah dan memilih film yang tepat sesuai klasifikasi usia sebelum membeli tiket menonton di bioskop.

Rommy Fibri Hardiyanto selaku Ketua LSF juga menjelaskan cara mudah membedakan film kategori 13+ dan 17+, dua klasifikasi yang kerap digunakan untuk film-film di Indonesia.

"Jadi kalau misalnya yang membedakan 13 atau 17 itu dari aspek berlebihan atau tidak," kata Rommy saat ditemui di kantornya, Senin (18/7/2022).

"Misalnya ada aksi kejar-kejaran atau perkelahian, kalau perkelahian itu intensinya masih batas normal biasa aja bisa 13. Tapi kalau sudah intensif, berdarah-darah di situ, itu tentu akan naik klasifikasinya," tuturnya.

Untuk kategori 13 tahun, LSF sendiri sebenarnya tak melarang adegan berdarah atau bahkan ciuman.

Namun, LSF memiliki penilaian khusus untuk adegan darah dalam film kategori 13+ dan 17+.

"Kalau berdarah-darah ya, bukan hanya berdarah, berdarah 13 pun bisa ya," kata Rommy.

Sementara untuk adegan ciuman, LSF juga membedakannya dengan istilah informatif dan eksploitatif.

Ciuman informatif tetap dibiarkan lolos sensor untuk kategori usia 13+.

Namun jika adegan ciuman itu sudah masuk eksploitatif, maka LSF akan mengubahnya ke kategori usia 17+.

"Ciuman diklasifikasi 13 boleh kok asal informatif aja, tapi kalau sudah eksploitatif sampai bergumul gitu maka akan ditingkatkan jadi dewasa," tutup Rommy.

Lewat penjelasan itu, Rommy Fibri Hardiyanto berharap masyarakat bisa semakin pintar memilih tontonan sesuai klasifikasi usianya.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/07/18/195919566/begini-cara-lsf-membedakan-film-kategori-13-dan-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke