Arswendi Nasution Sempat Takut Dimaki Emak-emak Batak karena Perannya di Ngeri-Ngeri Sedap

Pak Domu diceritakan berkarakter keras dan teguh pada adat sebagai bapak orang Batak.

Awalnya, Arswendi mengira bahwa ia akan dimaki ibu-ibu orang Batak lantaran perannya yang menyebalkan dalam film.

Namun, perkiraan tersebut ternyata tidak benar adanya.

"Awalnya, dugaan saya diajak ke Sumatra Utara akan dimaki sama banyak Emak-emak Batak, tapi ternyata tidak demikian," kata Arswendi dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022).

Arswendi mengatakan, ia hanya berusaha mendalami perannya sebagai bapak orang Batak yang berwatak tegas dan keras.

"Saya enggak berniat membuat kesal penonton, saya meyakinkan, dalam film saya bapak orang Batak yang seperti itu. Saya berusaha mewujudkan seorang bapak yang menjadi masalah dalam cerita film ini," ujarnya.

Arswendi mengaku senang lantaran perannya banyak menyentuh para bapak di luar sana yang relevan dengan cerita di film Ngeri-Ngeri Sedap.

"Paling berkesan buat saya ketika seorang Bapak nonton, dia bilang 'saya senang, tapi saya setuju dengan kau sebagai pemeran itu'," ucap Arswendi.

Diketahui, Ngeri-Ngeri Sedap kini mencuri perhatian para penggemar film Tanah Air. Terbukti, sudah meraup 1,5 juta penonton dalam 15 hari penayangan.

Sebagai informasi, film tersebut bercerita tentang kehidupan satu keluarga Batak yang tinggal di daerah pinggiran Danau Toba, Sumatera Utara.

Keluarga itu terdiri dari Pak Domu (Arswendy Beningswara), Mak Domu (Tika Panggabean, Domu (Boris Bokir), Sarma (Gita Butar-butar), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel).

Film ini bercerita tentang kerinduan Mak Domu terhadap ketiga anak laki-lakinya yang merantau ke Jawa.

Ketiga anaknya itu sudah tidak pulang lebih dari tiga tahun.

Berbagai cara dilakukan oleh Mak Domu dan Pak Domu agar ketiga anaknya bisa kembali pulang, termasuk membuat settingan bercerai.

Film Ngeri-Ngeri Sedap merupakan debut sutradara Bene Dion di bawah produksi Imajinari.