Britney Spears Tanda Tangani Kesepakatan Rp 215 Miliar untuk Buat Buku Memoar

Menurut beberapa laporan media, Britney telah menandatangani kesepakatan buku senilai 15 juta dolar AS atau Rp 215 miliar dengan perusahaan penerbitan Simon & Schuster.

Menurut Page Six yang pertama kali melaporkan, kesepakatan itu adalah hasil dari penawaran tinggi antara beberapa perusahaan penerbitan dengan Britney Spears.

Hal ini dikabarkan sebagai salah satu kesepakatan paling mahal untuk sebuah memoar.

Namun, sampai saat ini Spears, perwakilannya, atau perwakilan untuk Simon & Schuster belum mengomentari atau mengonfirmasi secara resmi laporan tersebut.

Berita itu muncul lebih dari tiga bulan setelah penyanyi "Toxic" ini dipastikan bebas dari konservatori atau perwalian yang mengekang dirinya selama 13 tahun.

Dengan bebasnya Britney dari perwalian tersebut, penyanyi itu akhirnya diberikan hak kembali untuk mengendalikan keuangannya sendiri.

Laporan berita tentang buku memoar yang ditulis oleh Spears juga muncul di tengah perseteruan penyanyi itu dengan adiknya, Jamie Lynn Spears.

Keduanya berselisih karena memoar adiknya yang berjudul Things I Should Have Said berisi kisah dirinya atas masalah Britney.

Sementara itu, perselisihan hukum Britney Spears masih berlangsung ketika ayahnya, Jamie Spears, mengajukan dokumen pada bulan Desember menuntut agar putrinya membayar biaya hukumnya dan terkait dengan penyelesaian konservatori.

Namun, penyanyi itu sangat menentang tuntutan tersebut.

Terlepas dari masalah hukum yang masih ada, ikon pop berusia 40 tahun itu telah memanfaatkan kebebasan barunya dengan sebaik-baiknya.

Seorang sumber mengatakan kepada ET pada Desember lalu bahwa Britney tengah merencanakan untuk kembali menjalani kariernya pada 2022 ini.

Britney secara aktif tengah mengincar berbagai penawaran merek dan peluang untuk terjun kembali ke dunia hiburan.

“Beberapa merek telah menghubunginya dengan penawaran luar biasa dan tidak ada yang jelek. Dia bersemangat untuk menjadi pengusaha dan menjelajahi berbagai usaha yang tidak tersedia untuknya di masa lalu,” ucap sumber itu.

“Britney adalah pembuat keputusannya sendiri sekarang dan dia ingin memperluas cakrawala profesionalnya. Dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk semuanya," tutur sumber itu.