Bukan dari YouTube ataupun MP3, album-album piringan hitam tersebut ia putar menggunakan sebuah perangkat sehingga menurut Ari Lasso menghasilkan audio yang maksimal.
"Ada piringan hitam (Selamat Ulang Tahun) Nadin Amizah, kemudian (Day by Day) Mocca, ada (Romansa ke Masa Depan) Glenn Fredly, album reissue Gombloh," ungkap Ari Lasso sambil menunjukkan piringan hitam, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube-nya, Senin (19/7/2021).
Selain itu, ada juga album penyanyi hingga grup band dari luar negeri yang sering diutar beberapa waktu belakangan ini, seperti Foreigner, Little River Band, hingga Earth, Wind & Fire.
"Greta Van Fleet, ini dibilang Led Zeppelin zaman sekarang. Nah, ini band yang menjadi idola aku akhir-akhir ini Porcupine Tree (album The Incident)," ucap Ari Lasso.
Kemudian, ia menunjukkan koleksi piringan hitam grup band rock asal Inggris tersebut.
Ada album Fear of a Blank Planet, In Absentia, hingga album solo sang vokalis, Steven Wilson, yang bertajuk The Future Bites sampai To the Bone.
Sementara, Ari Lasso kembali mengungkapkan alasan mengapa lebih senang memutar lagu menggunakan piringan hitam.
"Kenapa pakai piringan hitam, karena rasanya beda. Kalau kita dengar dari MP3 kan enggak ada yang dipegang, ini kan ada yang dipegang, ada liriknya, jadi seksi. Ini perangkatnya," kata Ari Lasso.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/19/133412766/piringan-hitam-nadin-amizah-sampai-porcupine-tree-temani-ari-lasso-selama