Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Rekomendasi Film Perjuangan Perempuan dalam Menuntut Kesetaraan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Hari Kartini pada 21 April mendatang, tak dapat dipungkiri bahwa pembatasan peran perempuan masih terjadi di kalangan masyarakat.

Namun, semangat para perempuan untuk menyuarakan haknya akan kesetaraan tidak pernah berhenti.

Perjuangan perempuan dalam menaikkan derajatnya tersebut banyak disorot melalui film layar lebar.

Film-film tersebut sengaja diproduksi untuk menginspirasi para penonton dalam menghargai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Berikut rekomendasi film inspiratif yang mengangkat tema perjuangan perempuan dalam menuntut keadilan.

1. Kartini (2017)

Sutradara Hanung Bramantyo kembali mengangkat cerita perjuangan perempuan lewat film Kartini pada 2017 setelah ia menyutradarai film Perempuan Berkalung Sorban (2009).

Film ini mengisahkan biopik dari tokoh emansipasi wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini.

Kartini (Dian Sastrowardoyo) tumbuh dengan budaya Jawa ningrat yang sangat kuat di keluarganya.

Namun, Kartini merasa bahwa budaya tersebut cenderung mendiskriminasikan kalangan non-ningrat, terutama pada kaum perempuan.

Ia merasa terpukul setelah melihat ibunya, Ngasirah (Christine Hakim), menjadi orang buangan di rumahnya sendiri karena tidak memiliki darah ningrat.

Kartini mulai tergerak setelah mendapat nasihat dari Sosrokartono (Reza Rahadian) untuk berbagi apa yang ia punya kepada orang lain.

Ia lantas percaya bahwa hak pendidikan untuk perempuan adalah satu-satunya cara mengubah budaya diskriminatif tersebut.

2. Suffragette (2015)

Disutradarai Sarah Gavron, Suffragette mengisahkan perjuangan pergerakan perempuan Inggris pada abad ke-20.

Pergerakan tersebut dilakukan dalam rangka menuntut kesetaraan perempuan di masyarakat.

Ceritanya fokus pada kehidupan Maud Watts (Carey Mulligan), seorang istri satu anak yang bekerja di usaha binatu.

Di tempat kerjanya, ia sering merasakan ketidakadilan, terutama terkait perbedaan sistem upah dan waktu kerja antara pegawai pria dan wanita.

Merasa itu adalah hal yang lumrah, Maud pada awalnya tidak tertarik untuk mengikuti gerakan Suffragette.

Namun, titik kehidupan Maud mulai berubah setelah ia akrab dengan Violet Miller (Anne-Marie Duff).

Violet pun berhasil mengajaknya untuk bergabung dengan gerakan perempuan tersebut.

Meskipun keputusannya ditentang keras oleh sang suami, Sonny (Ben Whishaw), Maud tetap berpartisipasi dalam menuntut haknya sebagai perempuan.

3. The Breadwinner (2017)

The Breadwinner merupakan film adaptasi dari novel berjudul sama karya Deborah Ellis.

Film animasi ini menceritakan tentang perjuangan Parvana (diisi suara oleh Saara Chaudry), seorang gadis berumur 11 tahun yang tinggal di Kota Kabul, Afghanistan.

Di kota tersebut, berlaku aturan yang cukup ketat bagi perempuan. Mereka tidak boleh bepergian sendiri tanpa ditemani laki-laki dewasa.

Kehidupan Parvana semakin sulit setelah ia ditinggalkan ayahnya yang ditangkap oleh rezim Taliban.

Alhasil, Parvana beserta ibu dan adik-adiknya tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena adanya aturan ketat di kotanya.

Karena itu, Parvana mau tidak mau memotong rambutnya menjadi pendek seperti laki-laki agar dapat bertahan hidup.

4. Hidden Figures (2016)

Hidden Figures menceritakan perjuangan tiga wanita Afrika-Amerika dalam melawan diskriminasi di Amerika Serikat.

Mereka adalah Mary Jackson (Janelle Monáe), Dorothy Vaughan (Octavia Spencer), dan Katharine Goble (Taraji P. Henson).

Para wanita berkulit hitam itu bekerja sebagai staf di Badan Antariksa dan Aeronautika Nasional Amerika Serikat (NASA).

Pada masa itu, Amerika Serikat masih bersinggungan dengan Uni Soviet, terutama di bidang aeronautika.

Meski sempat diremehkan, ketiga wanita itu sukses membuktikan kemampuannya dalam menjalankan operasi penting Amerika Serikat.

5. Kim Ji Young: Born 1982 (2019)

Silsilah keluarga Korea Selatan yang menganut budaya patriarki disorot dalam film Kim Ji Young: Born 1982.

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Cho Nam-Ju, film ini menceritakan tentang kehidupan seorang ibu muda, Ji Young (Jung Yu Mi).

Sedari kecil, Ji Young merasa selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya yang memang sangat mengharapkan kehadiran anak laki-laki.

Saat Ji Young beranjak dewasa, ia merasa hak karyawan wanita juga didiskriminasikan di tempatnya bekerja.

Karena peraturan perusahaan yang cukup ketat, Ji Young pun memutuskan untuk berhenti bekerja setelah menikah dengan Jung Dae-Hyeon (Gong Yoo).

Menjadi ibu rumah tangga seutuhnya ternyata malah membuat Ji Young merasa semakin tertekan akan nasibnya sebagai seorang wanita.

Itulah lima rekomendasi film yang menyorot perjuangan perempuan dalam menuntut keadilan.

Melalui film-film tersebut, terlihat jelas bahwa perempuan memegang peran penting dalam masyarakat.

Judul film mana yang paling menarik perhatian Anda?

https://www.kompas.com/hype/read/2021/04/19/202626966/5-rekomendasi-film-perjuangan-perempuan-dalam-menuntut-kesetaraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke