Kasus Bullying Mingyu SEVENTEEN, Pledis Sebut Ada Kesalahpahaman

Setelah pernyataan yang dirilis tanggal 28 Februari 2021, pernyataan baru kembali dirilis oleh Pledis, Jumat (12/3/2021), setelah melakukan diskusi dengan orang yang membuat unggahan.

Orang tersebut sebelumnya menulis tentang menghadiri Hagwon (tempat bimbingan belajar) yang sama dengan Mingyu, dan mengaku telah mendapati kekerasan verbal dari Mingyu.

Pledis menegaskan dalam pernyataannya, kalau pernyataan yang dirilis ini telah dibuat atas persetujuan dan sepengetahuan orang yang telah menulis tudingan bullying terhadap Mingyu.

Dalam pernyataan tertulisnya, Pledis mengatakan telah berdiskusi dan memverifikasi fakta-fakta, dan semua kesalahpahaman telah diselesaikan.

"Sebagai hasil dari proses (diskusi), kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang masalah ini dan sepakat untuk menyelesaikan situasinya," kata agensi.

Penulis unggahan mengakui kalau mengalami masalah pribadi saat itu dan membuat tulisan untuk mengetahui apa yang terjadi ketika itu.

Sementara Mingyu, membenarkan dia bermain dengan para siswa laki-laki di hagwon, tapi tidak dengan sengaja melakukan hal yang menghina siswa penulis tersebut.

"Namun, jika penulis kebetulan merasa tidak nyaman atau mengalami kesulitan karena tindakannya di masa lalu, ia (Mingyu) menyampaikan permintaan maaf terkait hal ini," ujar agensi.

"Penulis menerima hal ini, dan sejak awal diskusi kami, mereka mengatakan tidak ingin hal ini menyebabkan (Mingyu) pergi dari grup atau menghentikan aktivitasnya," imbuh agensi dalam pernyataan.

Pledis Entertainment juga telah berdiskusi dengan semua orang yang identitasnya telah diketahui dalam unggahan.

Sampai saat ini mereka masih berusaha memverifikasi fakta yang tersisa dari pihak yang belum jelas identitasnya.

Sebelumnya, agensi Pledis Entertainment juga mengeluarkan pernyataan bantahan dari ibu siswa disabilitas yang sempat diisukan menjadi korban bullying Mingyu.

"Kami dapat menjelaskan apa yang telah dikonfirmasi sejauh ini, dan itu adalah cerita bahwa Mingyu menindas siswa penyandang cacat sama sekali tidak benar," ujar agensi.