Tak selalu menyenangkan, karena popularitas yang ia peroleh itu harus dibayar mahal dengan ketidakbebasannya untuk beraktivitas di usia yang masih remaja.
Berikut sejumlah pengakuan Adhisty Zara.
Sempat jadi korban bully
Menjadi junior ketika bergabung JKT48 dan langsung menjadi center, Adhisty Zara ternyata sempat merasakan kena bully.
"Aku sempat down banget, kayak ngerasa kok gue enggak diterima ya? Wah itu down banget, apalagi masih kecil belum bisa berpikiran luas," ucap bintang film Mariposa itu.
Namun, Zara memilih bangkit karena percaya di balik hujatan itu dia justru harus membuktikan kemampuannya, dan bahwa dia layak untuk tempat itu.
Selalu didukung orangtua
Terlepas seperti apa di luar, Zara bersyukur kedua orangtuanya selalu memberinya dorongan semangat. Dan orangtuanya selalu berpesan untuk tidak sombong.
"Yang pasti mamaku selalu bilang, jangan pernah ngerasa puas, harus selalu nginjak tanah, terus enggak ada yang enggak mungkin kalau kita emang niat," ucap artis 17 tahun itu.
Merasa kehilangan masa muda
Ketika pertama aktif di JKT48, usia Adhisty Zara saat itu masih 13 tahun.
Dari situ, Zara melihat teman-temannya bisa bebas bermain, sedangkan dia harus berlatih.
"Setiap lagi merasa di titik itu aku pasti bilang ke papa, 'Aku tuh kehilangan masa muda aku Pa, aku tuh enggak bisa kayak remaja yang lain yang gitu-gitu', ngomongnya," katanya mengingat saat mencurahkan isi hatinya pada sang ayah.
Sempat merasa hidup tidak adil
Ketika status sebagai selebriti melekat padanya, Zara yang masih berusia belasan tahun sempat merasa hidup tidak adil padanya.
Pasalnya, Zara tidak bisa memiliki kehidupan pribadi seperti anak lain seusianya.
"Jadi aku merasa enggak punya privasi ya kayak orang biasa, aku mikirnya gitu," tutur Zara.
Namun, kini dirinya berusaha berpikir itu merupakan bentuk kepedulian orang-orang padanya, baik yang berbicara jahat atau pun tidak.
"Jadi sekarang lebih kayak dibawa santai aja, jalanin aja. Jalan terus aja yang penting enggak ke-distract (terganggu) gitu," sambungnya.
Sempat dituding dompleng nama besar kakek
Zara yang merupakan cucu dari musisi legendaris Acil Bimbo ini mengaku kalau awal-awal terjun ke dunia hiburan, dia dituding hanya mendompleng nama besar kakeknya.
"Wah waktu aku masih baru-baru di dunia entertainment orang bilang gini, 'Ah pasti ini gara-gara kakeknya', kayak dibawa-bawa gitu," ujar bintang film Dua Garis Biru itu.
Namun perlahan, Adhisty Zara akhirnya bisa membuktikan kalau dia bisa menjadi artis tanpa bayang-bayang nama besar sang kakek.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/17/080511066/5-pengakuan-adhisty-zara-soal-karier-dan-kehidupan-setelah-terkenal