Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banting Setir dari Komedi ke Horor, Ini Alasan Anggy Umbara

Kepada Kompas.com, sutradara film Si Manis Jembatan Ancol ini mengaku bahwa ia merasa tertantang menggarap film horor.

Apalagi, lanjut Anggy, film dengan genre horor di tanah air sudah banyak. Oleh karena itu, ia tertantang untuk mencari sesuatu yang baru.

“Horor itukan punya treatment sendiri bagaimana cara bikin orang membayangkan apa yang akan terjadi. Nge-build ketegangannya. Itu yang harus saya pelajarin musti ekstra dibanding komedi atau drama,” kata Anggy Umbara saat bertandang ke Menara Kompas, Jakarta, awal pekan ini.

“Sudah begitu, banyak film horor rata-rata sudah dilakukan semua. Nah itu kita musti mencari apa lagi yang belum. Jadi semakin tertantang,” lanjut Anggy.

Selain itu, Anggy mengungkapkan menentukan tema dalam film horor sedikit sulit.

Sebab, ia harus menentukan tema yang cocok dengan kehidupan sehari-hari dari penonton Indonesia dan tidak menutup kemungkinan penonton asing.

“Kalau horor, dari temanya harus ada relate-nya dengan penontonnya. Nah ini yang cari selanya agak susah. Karena, kalau misalnya film genderuwo, orang luar nggak akan relate,” ungkap Anggy.

Kemudian, yang paling terpenting bagi Anggy Umbara dalam membuat film horor adalah cerita yang kuat.

Menurut Anggy, cerita yang kuat mampu mendorong terciptanya kengerian dalam sebuah film horor.

“Sebagus apapun bikin jump scared kalau story-nya nggak kuat, ya nggak ada rasanya. Jadi, film horor itu tricky banget. Beda banget treatment-nya bikin komedi atau drama,” kata Anggy.

Diketahui, Anggy Umbara merupakan sutradara dari tiga film horor, yakni Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018), Satu Suro (2019), dan Si Manis Jembatan Ancol (2019).

https://www.kompas.com/hype/read/2019/11/24/130058766/banting-setir-dari-komedi-ke-horor-ini-alasan-anggy-umbara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke